Nakita.id - Indonesia tengah berduka dengan kabar kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 beberapa waktu lalu.
Pemerintah dan petugas terus berupaya untuk mencari badan pesawat dan juga para korban yang belum berhasil ditemukan.
Dalam kisah pencarian dan evakuasi tersebut, gugurlah satu pahlawan yang jasanya jelas akan selalu dikenang seluruh masyarakat Indonesia.
Baca Juga : Taruhan Nyawa demi Nyawa, Angkat Topi Paling Tinggi Untuk Para Pahlawan yang Gugur dalam Misi Kemanusiaan
Ia adalah Syachrul Anto, penyelam sipil yang membantu Badan SAR Nasional (Basarnas).
Anto, sapaan akrabnya, bertugas membantu mencari pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.
Anto meninggal dunia setelah dua hari bertugas bersama petugas lainnya.
Kabar duka meninggalnya Anto disampaikan salah seorang sahabatnya melalui akun Facebook-nya.
Baca Juga : Baru Dua Hari Ikut Evakuasi Lion Air JT 610, Seorang Penyelam Meninggal Dunia, Ini Kabarnya!
Yosef Safrudi, sahabat Anto mengungkapkan bahwa temannya yang baik hati meninggal dunia.
Sebelumnya, Anto meminta Yosef untuk menjemputnya di Bandara Halim Perdana Kusuma.
Anto juga meminta untuk diantarkan ke posko evakuasi Lion Air JT 610 dan meminjam alat selam milik Yosef.
Yosef mengatakan bahwa Anto merupakan penyelam yang profesional dan andal.
Sebelum meninggal dunia karena misi kemanusiaan di perairan Karawang, Yosef mengatakan bahwa sahabatnya tersebut baru pulang dari menyelesaikan misi kemanusiaan di Palu.
"Innalillahi wainnailaihirojiuun, Pahlawan kemanusiaan yg sangat mulia
Terlibat beberapa kali evakuasi korban pesawat (Lion,Airasia) dan Kapal pelni...
Harus berakhir jatah rezekinya di alam fana ini di perairan karawang saat meng evakuasi beberapa paket Jenazah JT610," tulis Yosef.
Mengetahui bahwa suaminya meninggal dalam bertugas, istri Anto merasa terpukul.
Ia bahkan juga mengunggah rasa dukanya di akun Facebook suaminya.
"Allah lebih cinta padamu Sayangku, pahlawanku,imamku....
Baca Juga : Penyelam Gabungan Temukan Buku Yasin Penumpang Lion JT610 Dalam Kondisi Utuh
Tunggu aku di jannahNya Insya Allah....terimakasih kasih sayang, bimbingan dan didikanmu. Insya Allah kami teruskan dedikasimu dalam kemanusiaan
Laa khaula wala kuwwata Illa Billah ...
Innalilahi wainailaihi rojiun...Mohon dibukakan pintu maaf segala kesalahan almarhum," tulis Lyan Kurniawati, istri Anto.
Melansir dari Kompas.com, Lyan mengungkapkan bahwa sebelum suaminya bertugas dan gugur, ia sempat merasakan sebuah firasat.
"Mungkin itu merupakan firasat dia ya. Bapak atau suami saya itu, untuk misi kemanusiaan meski berat dan dilarang tetap berangkat," lanjutnya.
Saat berangkat ke Jakarta, Lyan turut mengantarkan sang suami sampai Bandara Jogja pada Rabu(31/10/2018).
Ia mengaku berat melepas kepergian sang suami kali ini.
"Saya berat sekali melepas dia. Tetapi suami saya tetap kekeuh, apalagi ini untuk kemanusiaan. Saya sudah tahu wataknya, jadi saya tidak melarang," ujar Lyan dikutip dari Kompas.com.
Padahal, ini bukanlah kali pertama Anto menjadi relawan penyelam.
Tak hanya menyampaikan firasat dan duka mendalam, kepada Tribun Jatim, Lyna Kurniawati juga sempat bercerita mengenai pesan terakhir suami yang dikirimkan kepada Lyna.
Lyan menuturkan Syachrul sempat mengiriminya puisi ketika bersiap menyelam di Karawang.
Puisi panjang tersebut berisi tentang 'Jalan untuk menjemput takdir'.
Baca Juga : Syachrul Anto Meninggal Saat Evakuasi Pesawat Lion Air JT 610, Sempat Rasakan Firasat Ini Sebelumnya
Berikut puisi yang ditulis Syachrul untuk Lyan:
"Allah menyeleksi dengan perhitungan yang tak pernah salah.
Mereka ditakdirkan dalam satu janjian berjamaah.
Takdir seperti itu tanpa dibedakan usia.
Proses pembelian tiket, check in, terbang dan sampai akhir perjalanan Lion Airhari ini, hanya sebuah proses jalan untuk pulang menjumpai takdir yang tertulis di Lahul Mahfuz," pesan Syahcrul Anto.
"Sebuah catatan yang tak pernah kita lihat, tapi kita jumpai.
Takdir sangatlah rapi tersusun kehendak Allah tak terjangkau dengan akal manusia .
Allahuakbar..," tambahnya.
"Lalu kapan giliran kita pergi?
Hanya Allah yang tahu.
Baca Juga : Suami Fitri Carlina Ungkap Titik Larangan Jalur Pesawat Hingga Firasat Sebelum Lion Air JT 610 Jatuh!
Kesadaran iman kita berkata bersiap setiap saar, kapanpun dan dalam keadaan apapun," lanjut Anto.
Pesan tersebut membuat Lyna menangis, seolah sudah diberi pesan mengenai takdir oleh suaminya, Anto.
Bahkan, Lyna menuturkan suaminya pernah berpesan bahwa tak boleh takut oleh kematian.
Baca Juga : Terima Jenazah Sang Anak, Korban Jatuhnya Lion Air JT 610, Keluarga Korban Rasakan Keajaiban!
"Dia bilang 'waktu mati itu sudah ditentukan, kok takut?' Dia bilang itu," tiru Lyna seolah menyuarakan pesan suaminya saat itu.
Benar kata Anto, tentu semua ketentuan telah diatur. Dan kini, Anto pergi dengan tenang, dalam tugas yang mulia.
Pergi setinggi-tingginya Syachrul Anto, doa dalam hikmad senantiasa dikirimkan banyak masyarakat Indonesia yang kagum akan gigihmu.
Source | : | TribunStyle |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR