Nakita.id - Konsumsi susu penting untuk memenuhi asupan kalsium bagi tulang dan gigi Si Kecil.
Biasanya, Moms membeli susu cair di pasaran dengan kondisi sudah dipasteurisasi.
Namun, beberapa orang mengonsumsi susu mentah yang tidak dipasteurisasi karena alasan tertentu.
Susu sapi mentah merupakan susu yang diambil langsung dari hewan seperti sapi, kambing, domba, bahkan unta.
Baca Juga : 21 Hari Tak Makan Gula, Susu, dan Gluten, Perempuan Ini Alami 4 Hal Menakjubkan!
Susu mentah diklaim memiliki beberapa manfaat.
Diantaranya, kaya akan bakteri sehat yang dapat bermanfaat bagi sistem pencernaan.
Susu mentah juga memiliki ragam enzim yang dapat membantu meningkatkan pencernaan, begitu juga dengan vitamin dan mineral yang baik
Padahal, proses pasteurisasi tak berarti berbahaya dan belum tentu merugikan tubuh.
Proses pasteurisasi ini dilakukan untuk membunuh bakteri pada susu mentah.
Berikut ini mitos dan fakta seputar susu mentah yang kerap dipercaya.
Mitos 1: Susu mentah lebih bergizi
Pasteurisasi sedikit mengurangi tingkat Vitamin C, namun, susu mentah bukanlah sumber vitamin C yang signifikan, menurut CDC.
Mitos 2: Susu yang tidak dipasteurisasi dapat membawa bakteri berbahaya dan menyebabkan wabah penyakit
Susu mentah punya keamamannya dengan susu yang dipasteurisasi.
Menurut penelitian terbaru CDC, tingkat wabah terkait penyakit dari susu mentah dan produk susu mentah kemungkinannya 150 kali lebih besar.
Baca Juga : Kisah di Balik Pembuatan Gaun Pernikahan Maia Estianty, Desainernya Sampai Berkaca-kaca!
Mitos 3: Susu mentah membunuh patogen secara alami
Hanya proses pasteurisasi yang membunuh bakteri berbahaya yang ditemukan dalam susu yang tidak dipasteurisasi.
Enzim alami susu mentah tidak mengurangi risiko penyakit yang ditularkan melalui makanan.
Mitos 4: Minum susu pasteurisasi dapat menyebabkan intoleransi laktosa
Baik susu mentah maupun susu pasteurisasi, keduanya mengandung konsentrasi laktosa yang sama dan tidak memengaruhi kemampuan seseorang untuk mengonsumsi laktosa.
Mitos 5: Susu mentah lebih aman dan bergizi untuk anak-anak
Laporan CDC mencatat bahwa 60% dari korban wabah terkait susu mentah berusia di bawah 20.
Ini ditambah dengan anak-anak yang lebih mungkin menjadi sakit dibandingkan orang dewasa.
Karena kandungan pH dan gizi serta air yang tinggi, susu adalah wadah ideal untuk bakteri.
Saat hewan diperah, potensi kontaminasi dimulai dengan kulit, kotoran, peralatan memerah, penanganan dan penyimpanan memengaruhi sterilnya susu mentah.
Kontaminasi tersebut tidak terlihat dengan mata telanjang dan sering tidak terdeteksi hingga pertumbuhannya signifikan.
Karenanya, menjaga susu dalam lemari es membantu menekan pertumbuhan bakteri.
Source | : | Healthline,foodfacts.mercola.com |
Penulis | : | Amelia Puteri |
Editor | : | Amelia Puteri |
KOMENTAR