Chlamydia dan gonorrhea memang dapat disembuhkan dengan antibiotik, perawatan tidak dapat memperbaiki kerusakan yang telah dilakukan.
Sifilis juga dapat memiliki efek kesehatan yang serius selama kehamilan.
Jika didiagnosis setelah usia kehamilan 20 minggu, ada peningkatan risiko persalinan prematur dan gawat janin.
Bayi yang lahir dengan sipilis juga berisiko memiliki masalah kesehatan yang serius, seperti kerusakan otak dan pendengaran serta kehilangan penglihatan.
Tetapi jika Moms mendapatkan perawatan sebelum usia 20 minggu, ada kemungkinan besar infeksi tidak akan menular ke bayi.
Baca Juga : Moms Sering Alami Mimisan? Yuk Ketahui Beragam Faktor Penyebabnya
Seperti halnya klamidia dan kencing nanah, sifilis dapat diobati dengan antibiotik.
Lalu bagaimana dengan penyakit HIV?
HIV dapat menular ke bayi, meskipun penularan dapat terjadi selama setiap tahap kehamilan, persalinan dan kelahiran, serta selama menyusui.
Diagnosis dan pengobatan dini dapat membantu mengurangi risiko penularan ibu-ke-bayi.
Dikombinasikan dengan perawatan bayi selama empat hingga enam minggu pertama kehidupan, risikonya serendah satu persen.
Hepatitis B
Pemeriksaan terakhir adalah hepatitis B sebelum mencoba untuk hamil karena dapat juga diteruskan ke bayi saat melahirkan.
Bayi yang terinfeksi saat lahir dapat mengembangkan infeksi hepatitis B kronis yang dapat menyebabkan masalah kesehatan seumur hidup.
Baca Juga : Faktanya Si Kecil pun Bisa Mengalami Stres, Inilah Penyebabnya!
Tetapi ini dapat dicegah jika bayi diobati dengan serangkaian vaksinasi dan suntikan imun globulin hepatitis B saat lahir.
Jika Moms belum divaksinasi untuk hepatitis B, bicarakan dengan dokter untuk vaksin agar kehamilan dan janin juga sehat.
Source | : | todays parent |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR