Nakita.id - Pernikahan merupakan momen sakral bagi setiap pasangan dan bukti keseriusan sebuah hubungan.
Bukan sekadar melepas masa lajang, namun pernikahan juga menjadi bukti komitmen untuk menjalani kehidupan bersama hingga maut memisahkan.
Biasanya, pernikahan dipersiapkan sematang mungkin untuk mendapatkan acara yang tak akan terlupakan.
Baca Juga : Citra Kirana Alami Kejadian Mistis Saat Syuting Film Horor 'Asih', Begini Ceritanya!
Beberapa persiapan yang biasanya dilakukan menjelang pernikahan adalah gaun pengantin, tempat acara, hidangan, dan lain sebagainya.
Pepatah yang mengatakan ‘dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung’ ternyata masih dipegang erat kepercayaannya oleh sebagian orang.
Beberapa negara memiliki adat dan tradisi pernikahan unik yang hanya berlaku di tempat tersebut.
Baca Juga : Tampil Cantik Saat Liburan di Singapura, Millen Keponakan Ashanty Disangka Artis Hollywood Ini!
Di Kamboja contohnya, ada sebuah suku bernama Suku Kreung yang memilikii tradisi unik dalam mencari jodoh.
Ritual mencari jodoh ini diharuskan sebelum perempuan dari Suku Kreung menikah dengan pasangan pilihannya.
Ritual adat ini bermula ketika perempuan dari Suku Kreung sudah mengijak umur 15 tahun atau setidaknya sudah mentruasi.
Baca Juga : Hotman Paris Komentari Bentuk Tubuh Cinta Laura, Warganet Sebut Kampungan
Dari sini, orangtua si gadis akan membangun sebuah pondokan untuk kemudian ditinggali oleh sang putri.
Setelah pondokan didirikan dan gadis Suku Kreung mendiami tempat itu, maka laki-laki boleh datang bertamu untuk mengenal sang gadis.
Dalam kesempatan ini, laki-laki dan perempuan Suku Kreung juga diperbolehkan menginap bersama semalam dan melakukan hubungan suami istri tanpa ikatan pernikahan.
Baca Juga : Tagar #RaisaMeetSutopo Mendadak Viral di Media Sosial, Ternyata Awal Ceritanya Seperti Ini!
Hal ini tidak menjadi masalah karena baik orangtua atau kerabat si gadis mengetahui dan mengizinkan hal itu.
Namun, jangan sangka kalau semua laki-laki bisa bercinta dengan si gadis.
Hanya laki-laki yang masuk kriteria si gadis dan mendapatkan izin darinya yang bisa bercinta dengan gadis Suku Kreung.
Baca Juga : Sempat Ada di Pantai, Ini Sebab Pasha dan Adelia Selamat dari Gempa Tsunami Palu
Laki-laki yang tidak masuk dalam kriteria hanya akan berbincang-bincang dengan sang gadis untuk menghabiskan malam.
Laki-laki dari Suku Kreung itu pun tidak dapat memaksa sang gadis, karena jika melakukan pemaksaan, maka hukuman adat yang berat akan ditimpakan kepada sang lelaki.
Butuh waktu lama bagi perempuan Suku Kreung untuk mendapatkan pasangan hidup karena mereka benar-benar harus memilih calon suami dengan sepenuh hati.
Baca Juga : Ry Sudah Pandai Gendong Adiknya, Sharena Ungkap Rasa Harunya!
Tidak jarang, seorang perempuan harus bercinta dengan banyak laki-laki untuk memantapkan pilihannya.
Cara ini memang dianggap melanggar norma dan etika di beberapa negara. Terutama berisiko pada kesehatan seksual.
Namun, Suku Kreung percaya ini adalah cara paling efektif agar pasangan suami istri bisa hidup rukun dan bahagia.
Baca Juga : Berita Kesehatan Akurat: Cara Minum Antibiotik, Salah Fatal Akibatnya!
Nyatanya, tingkat perceraian di Suku Kreung karena ritual ini hampir mencapai nol persen atau tidak ada sama sekali.
Ritual ini sudah berjalan dari tahun ke tahun dan tidak ada satu pihak pun yang keberatan dengan ritual ini, baik pihak si gadis maupun orangtuanya. (*)
Source | : | YouTube,Tribun Style |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR