Nakita.id - Sebuah berita mencengangkan datang dari salah satu daerah di Kota Makassar.
Lima orang remaja diamankan oleh Resmon Polsek Panakkukang pada hari Selasa (18/9/2018) malam.
Kelima kelompok remaja tersebut terdiri atas tiga orang perempuan dan dua orang laki-laki yang empat orang diantaranya masih dibawah umur.
Baca Juga : Hilda Vitria Ungkap Perasaannya Setelah Urusan Ranjang dengan Kriss Hatta Jadi Konsumsi Publik
Dilansir oleh Tribunnews.com, kelima remaja ini diduga akan menggelar pesta seks di kamar Pondok Akik Hijau di Jalan Pengayoman, Kota Makassar.
Dua orang remaja laki-laki tersebut adalah Sultan (20) dan An (17). Sementara remaja perempuan yang ditangkap adalah Im (17), Ga (15) dan Sc (17).
Baca Juga : Ada Darah Keluar Saat Berhubungan Intim? Ini Penyebabnya!
"Mereka ini diamankan oleh anggota kepolisian karena diduga melakukan seks komersial di kamar wisma," ungkap Kapolsek Panakkukang Kompol Ananda F. Harahap.
Dalam operasi pengamanan tersebut, polisi menemukan barang bukti berupa tiga alat kontrasepsi (kondom) dan tiga unit handphone.
Kelima pelaku yang masih dibawah umur ini diduga terlibat dalam seks komersial atau perdagangan seks di Kota Makassar.
Saat ini, kelima terduga tersebut sedang menjalani pemeriksaan di Posko Tim Resmob Polsek Panakkukang.
Maraknya kasus perdagangan seks anak di Indonesia nampaknya masih belum bisa dihilangkan sepenuhnya.
Belajar dari kasus yang sama, seorang pelaku pekerja seks komersial biasanya memiliki alasannya sendiri saat memutuskan untuk terjun dalam dunia tersebut.
Baca Juga : Dua Laki-Laki Korea Babak Belur Usai 'Bermain
Namun, apakah ceritanya masih sama ketika pekerja seks komersial tersebut masih dibawah umur?
Dalam sebuah kasus prostitusi anak di bawah umur, ada pihak yang biasanya menjadi dalang kegiatan tak bermoral ini, orang itu tak lain adalah mucikari.
Mucikari akan mengenalkan dunia hitam ini pada sang anak di bawah umur dengan iming-iming uang yang tentu saja nominalnya mereka anggap besar.
Baca Juga : Ingat Biksu Tong Sam Chong di Kera Sakti? Ini Kabarnya Sekarang, Anaknya Cantik!
Remaja yang masih di bawah umur tersebut biasanya menjadi gelap mata ketika mendengar nominal uang yang bisa didapat dalam sekali transaksi.
Biasanya, kebanyakan dari mereka merupakan anak putus sekolah yang sudah enggan melakoni pendidikan dengan alasan tertentu.
Hasil dari transaksi tidak terpuji ini mereka andalkan untuk bersenang-senang dan untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Dilansir dari Tribun Jogja, modus yang dipakai untuk melakukan transaksi seksual ini adalah menggunakan aplikasi chat handphone.
Baca Juga : Dituduh Membuat Bintang Tamu Jatuh Sakit, Deddy Corbuzier Minta Hari Jisun Tidak Pelintir Fakta
Fenomena ini tidak lepas dari minimnya pengawasan orangtua kepada anak-anak mereka ditambah minimnya pendidikan seks dari orangtua maupun sekolah.
Di Indonesia, berbicara soal pendidikan seks pada anak masih dinilai tabu, namun justru hal ini bisa memicu terjadinya prostitusi anak karena mereka tidak tahu dampak buruk sebuah kegiatan prostitusi.
Seorang ahli psikolog anak membeberkan betapa menyeramkannya sebuah prostitusi anak bisa berpengaruh pada masa depan anak tersebut.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Begini Cara Mengatakan Bodoh, Malas, dan Nakal yang Benar Pada Anak
Ia menjelaskan bahwa anak di bawah umur tersebut masih rentan dengan pengaruh luar dan masih ingin mencari jati diri.
Hal ini menjadi masalah besar ketika anak-anak di bawah umur tersebut merasa ketagihan ketika terjun ke dunia prostitusi.
Setelah mereka mendapatkan uang dan merasa nyaman mereka otomatis akan terjerumus dalam dunia tersebut dalam waktu yang lama.(*)
BERITA POPULER: Kondisi Lolly Anak Nikita Mirzani Membaik hingga Vadel Badjideh Sakit Pas Mau Diperiksa Polisi
Source | : | tribunnews,Tribun Jogja |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR