Nakita.id - Aktor kawakan Mat Solar alias Nasrullah yang namanya terkenal melalui serial Bajaj Bajuri sudah lama tak terdengar kabarnya.
Lama tak muncul di televisi, pemeran utama di Sitkom Bajaj Bajuri ini ternyata sedang mengalami stroke.
Kabar baru tentang Mat Solar ini diketahui dari sebuah video Youtube yang memperlihatkan dirinya sedang menjalani perawatan stroke.
Baca Juga : 5 Tahun 'Menghilang', Mat Solar Berjuang Lawan Penyakit Serius, Begini Kondisinya Sekarang!
Mat Solar yang memiliki tubuh berisi dan selalu bugar seketika terlihat lemas serta badannya lebih menyusut.
Dari video yang beredar ia nampak selalu duduk dan berada di atas kursi roda lantara tangan dan kaki kirinya tidak bisa digerakkan.
Ketika menghadiri acara wisuda putranya Mikhail Ali Shidiqi di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Sabtu (15/9) lalu.
Ia juga harus hadir dengan bantuan kursi roda demi menyaksikan anaknya lulus sebagai sarjana.
Seolah penyakit stroke yang dideritanya tak membuat Mat Solar patah semangat menjalani hidup.
Di samping itu, stroke termasuk penyakit kardiovaskular yang berisiko tinggi menyebabkan kematian.
Baca Juga : Fakta Baru, Sejak Awal Elly Sugigi Tikung Anaknya dan Rebut Irfan Sbaztian!
Penyakit mematikan ini pun bisa menyerang siapa saja meski tak memiliki garis keturunan penderita stroke.
Karena itu semua orang perlu mengetahui tanda-tanda awal seseorang berisiko terserang stroke.
Salah satunya dengan melihat kerutan di dahi yang sering membuat galau kaum perempuan ketika usia sudah semakin tua.
Menurut sebuah riset kerutan di wajah bisa jadi tanda penyakit berbahaya.
Penelitian yang dipresentasikan pada konferensi jantung terbesar di dunia menemukan bahwa orang dewasa dengan dahi keriput sepuluh kali lebih berisiko meninggal di usia muda dibanding mereka yang tidak memiliki kerutan di wajah.
Petugas medis Perancis telah melakukan penelitian pada 3.221 relawan berusia 32, 42, 52 dan 62 selama 20 tahun.
Baca Juga : Istri Sah Ungkap Istri Sule dan Suaminya Sudah Tinggal Satu Atap Sebelum Cerai!
Kemudian, peneliti menghitung jumlah dan kedalaman kerutan di dahi mereka.
Skor nol berarti tidak ada kerutan di dahi, sementara skor tiga artinya banyak 'kerutan dalam' di dahi.
Mereka menemukan bahwa orang dengan skor satu memiliki risiko meninggal akibat penyakit kardiovaskular "sedikit lebih tinggi" daripada orang dengan skor nol, sementara yang memiliki skor dua dan tiga hampir 10 kali lebih berisiko.
Para ahli mengatakan temuan mereka mengungkapkan cara yang murah dan mudah bagi dokter untuk melihat orang-orang yang berisiko tinggi terkena stroke dan serangan jantung.
Peneliti utama Yolande Esquirol, profesor di University Hospital of Toulouse di Perancis mengatakan kerutan dahi mengindikasikan bahwa pembuluh darah arteri tersumbat atau dikenal sebagai aterosklerosis.
Kondisi ini membatasi aliran darah dan oksigen ke organ vital sehingga meningkatkan risiko pembekuan darah yang mematikan.
Baca Juga : Delon dan Yeslin Wang Cerai Gara-gara Seorang Model Majalah Pria Dewasa, Begini Faktanya!
Berbicara di konferensi European Society of Cardiology di Munich, Esquirol mengatakan, “Semakin tinggi skor kerut Anda, risiko mortalitas kardiovaskular Anda meningkat.
Anda tidak bisa melihat atau merasakan faktor risiko seperti kolesterol tinggi atau hipertensi.
Hanya dengan melihat wajah seseorang bisa menjadi tanda, maka kita bisa memberi saran untuk menurunkan risikonya."
Rekan peneliti, Profesor Jean Ferrieres dari Toulouse University School of Medicine mengatakan dahi keriput adalah prediktor yang lebih baik untuk gangguan jantung daripada kolesterol tinggi.
"Ini lebih tepat daripada kadar kolesterol, karena ini pertanda pembuluh darah sudah rusak.
"Kami akan menyarankan pasien dengan dahi keriput untuk pergi ke dokter dan membuat perubahan gaya hidup, seperti lebih banyak latihan dan diet yang lebih baik."
Baca Juga : Sebelum Gantung Diri, Pria ini Curhat Perilaku Istrinya di Facebook, Begini Isinya!
Risiko penyakit jantung meningkat seiring bertambahnya usia, tetapi gaya hidup dan intervensi medis dapat membantu mengurangi bahaya.
Profesor Kamila Hawthorne, Wakil Ketua Royal College of GPs, mengatakan temuan ini "menarik".
Dia mengatakan, "Setiap penelitian yang berusaha untuk membantu identifikasi yang lebih baik atau pengobatan penyakit jantung, dan lebih lanjut pemahaman kita tentang kondisi ini, disambut baik, meskipun terlihat aneh."
Sementara Profesor Jeremy Pearson, Associate Medical Director di British Heart Foundation, mengatakan,
"Mungkin keriput dapat memberi tahu kita lebih dari yang kita pikirkan tentang kesehatan jantung kita, tetapi menghitung garis tidak akan menggantikan tes untuk faktor-faktor risiko yang dapat dipahami lebih baik, seperti kolesterol tinggi dan tekanan darah."
Intinya, bila ditemukan gejala atau tanda-tanda gangguan jantung atau stroke, Moms tetap harus segera dokter untuk mendapatkan pemeriksaan yang seksama dan menyeluruh.
Source | : | YouTube,Tabloid Nakita,The Sun,independent.co.uk |
Penulis | : | Shevinna Putti Anggraeni |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR