Nakita.id - Hipertensi atau tekanan darah tinggi bisa memicu seseorang mengalami kematian secara mendadak.
Pasalnya, hipertensi dapat berdampak pada timbulnya penyakit komplikasi, salah satunya adalah stroke.
Setiap orang, baik tua ataupun muda berisiko mengalami hipertensi, apabila tidak menerapkan gaya hidup sehat dalam kesehariannya.
Dapat dikatakan hipertensi apabila tekanan darah mencapai 140 untuk sistolik dan 90 untuk distolik.
Baca Juga : Ibu Melahirkan Rawan Kena Stroke, Kenali Gejalanya dan Cegah!
“Secara umum batasan tekanan darah normal itu di bawah 140 untuk sistolik dan 90 untuk diastolik. Umur berapa pun jika menyentuh 140 dan 90 itu sudah masuk kategori hipertensi,” ujar dr. Bambang Widyantoro, Sp.JP, PhD.
Sudah disebutkan jika salah satu penyakit berbahaya yang diakibatkan dari hipertensi adalah stroke.
Bambang menambahkan bahwa stroke terdapat dua jenis, yaitu karena adanya sumbatan dan karena perdarahan.
“Kalau hipertensi tekanan darahnya naik tiba-tiba hingga tinggi sekali mencapai 200, itu risikonya besar membuat pembuluh darah di otak pecah, itu stroke karena perdarahan,” jelas Bambang saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat.
Baca Juga : Karena Tak Mau 'Disentuh', Siswi SMA Sulawesi Ini Ditikam Kekasihnya 4 Kali!
“Tapi kalau misalnya keningkatan darahnya itu perlahan-lahan bukan yang tiba-tiba tinggi, itu yang akan kemudian membuat sumbatan aliran darah ke kepala menjadi terganggu dan lama-lama muncul gejala stroke,” tambah Bambang.
Terkait gejala stroke, Bambang mengatakan jika stroke awalnya akan ditandai dengan kelumpuhan pada satu sisi tubuh.
“Lalu bisa tiba-tiba bicaranya sulit atau pelo, bibirnya mencong, terus tidak bisa gerak satu sisi tubuh sampai kalau yang paling berat bisa penurunan kesadaran,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Untuk mencegah stroke, Moms bisa dengan mengatur pola hidup sehat, seperti pola makan dan olahraga.
Baca Juga : Taktik Licik Seorang Pedagang Buah, Semprot Anggur Hijau dengan Cat Merah
Dalam berolahraga, Bambang tidak menyarankan untuk melakukan olahraga yang terlalu keras, karena hal ini malah dapat memicu stroke dan serangan jantung.
“Olahraga yang bagus adalah ringan tapi teratur, misalnya jalan atau jogging, minimal 3 kali dalam satu minggu. Olahraga seperti ini lebih baik daripada olahraga yang berat,” kata Bambang usai acara konferensi pers ‘Hipertensi dan Pencegahannya’ bersama Omron.
Penulis | : | Finna Prima Handayani |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR