Nakita.id - Di awal bulan, sesudah melakukan skrining gula darah dan pemeriksaan lain, yang perlu dilakukan adalah pemeriksaan anemia.
Bila pemeriksaan darah Ibu di laboratorium menunjukkan mengalami anemia defisiensi besi (yang banyak terdapat pada Ibu hamil), maka dokter kemungkinan akan merekomendasikan konsumsi suplemen zat besi.
Baca Juga : Tanggapan Mario Lawalata Atas Tuduhan Pemasok Kokain Rhicard Muljadi
Dalam pemeriksaan USG di trimester kedua ini, dokter akan memperlihatkan posisi plasenta untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya plasenta previa yang menimbulkan risiko perdarahan baik bagi Ibu maupun janin.
Minggu ke 25 kehamilan, atau usia janin 23 minggu, dokter kebidanan dapat menyarankan agar Moms melakukan beberapa tes kesehatan berikut:
Hemoglobin dan hematokrit
Pemeriksaan darah ini dilakukan pada trimester ketiga untuk mengetahui apakah Moms mengalami anemia.
Baca Juga : Bulan ke 6 Kehamilan, Usia Janin 21-24 Minggu, Sudah Bisa Hisap Jempol
Tes diabetes
Apabila tes skrining glukosa Ibu di minggu 24–28 berada dalam batas normal maka Ibu tidak perlu melakukan tes diabetes ulang.
Skrining antibodi Rh.
Tes untuk Infeksi Menular Seksual (IMS)
Tes ini dilakukan apabila Ibu memiliki faktor risiko tinggi.
Apa yang harus diwaspadai?
Di bulan ini rahim secara teratur berkontraksi dan berelaksasi.
Baca Juga : Lenyapkan Kerak Kloset Dalam Sekejap Dengan Soda, Cuka Putih, dan Kuteks
Kontraksi yang berlangsung selama 25–60 detik ini dinamakan kontraksi braxton hicks.
Terasa seperti mengerasnya perut bagian bawah dan tidak menimbulkan keluhan nyeri.
Terkadang kontraksi dirasakan setelah berhubungan intim dan sedang dehidrasi (kekurangan cairan).
Baca Juga : Hati-Hati, Salah Pilih Cat Tembok Berisiko Kanker pada Si Kecil
Preeklampsia adalah gangguan kehamilan serius yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah, edema (pembengkakan) di kaki atau seluruh tubuh, dan terdapatnya protein di air seni setelah minggu ke-20 kehamilan.
Umumnya preeklampsia terjadi setelah minggu ke-37, namun tidak menutup kemungkinan preeklampsia terjadi lebih awal.
Karena hal itulah dibutuhkan kewaspadaan dan pengetahuan mengenai penyakit ini.
Preeklampsia dapat menyebabkan vasokonstriksi (penyempitan) pembuluh darah, termasuk di dalamnya adalah pembuluh darah yang terdapat di plasenta, sehingga menurunkan suplai nutrisi dan oksigen untuk janin.
Baca Juga : Hanya Menggunakan Cermin Ruangan Jadi Luas, Intip Inspirasinya, Moms!
Apabila Ibu mengalami pembengkakan di wajah, sekitar mata, kaki, tangan, atau seluruh tubuh dengan peningkatan berat badan Moms terlalu cepat (lebih dari 2kg dalam seminggu) maka segera berkonsultasi ke dokter.
Gejala preeklampsia lain yang perlu diwaspadai juga adalah sakit kepala terus menerus, gangguan penglihatan (melihat dobel, melihat flash atau spot cahaya, sensitif terhadap cahaya, kehilangan penglihatan tiba-tiba), nyeri perut bagian atas, dan muntah-muntah.
Preeklampsia dapat berbahaya bagi janin dan Ibu.
Jadi Moms, harus peka dan tidak main-main akan hal ini.
Baca Juga : Cerita Seru Shireen Sungkar Saat Cut Hawwa Cemburu Dengan Sang Adik
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR