Kelebihan kalori menyebabkan pembentukan lemak di dalam hati.
Apabila terus menerus, liver tidak dapat memproses dan memecahkan lemak yang tersimpan di dalamnya, menyebabkan timbunan lemak dalam hati, dan terjadilah perlemakan hati, yang selanjutnya dapat menyebabkan sirosis.
4. Minuman beralkohol
The California Pacific Medical Center melaporkan bahwa konsumsi minuman beralkohol dapat menyebabkan gangguan pada hati, yang dikenal dengan Alcoholic liver disease.
Alcoholic liver disease adalah istilah yang menggambarkan manifestasi konsumsi alkohol yang berlebihan di hati, mencakup perlemakan hati, hepatitis alkohol, dan hepatitis kronis dengan fibrosis (jaringan parut) pada hati atau sirosis.
Penyebabnya adalah karena 80% alkohol akan melewati hati untuk didetoksikasi.
Konsumsi dalam jumlah besar atau terus menerus menyebabkan pengeluaran mediator-mediator inflamasi (radang) yang menyebabkan peradangan pada hati, apoptosis (kematian) sel-sel hati, dan selanjutnya fibrosis pada jaringan hati.
5. Obat-obatan, suplemen, dan herbal
Hati memiliki peranan penting dalam memetabolisme semua obat yang masuk dalam tubuh, sehingga tidak menghasilkan zat beracun bagi tubuh.
Akan tetapi, ada beberapa obat yang berpotensi lebih besar merusak liver, sehingga perlu diperhatikan penggunaannya seperti kodein (obat batuk), kortikosteroid (obat anti radang), tetrasiklin (antibiotik), dan diazepam (obat penenang).
Beberapa obat yang dijual bebas juga juga bersifat racun bagi hati apabila dikonsumsi dalam jumlah besar, seperti parasetamol, aspirin atau abat-obat analgesik anti inflamasi lain, dan obat anti kolesterol.
Selain obat-obatan, suplemen pun tidak bisa dikonsumsi secara sembarangan, karena sebagian suplemen dapat merusak liver.
Sebagian besar obat herbal tidak diuji melalui uji klinis yang memadai seperti halnya obat-obat paten sehingga tidak bisa dipastikan keamanannya terhadap liver apabila dikonsumsi secara terus menerus.
6. Makanan dengan kadar garam tinggi
Hampir semua orang tahu bahwa makanan dengan kadar garam tinggi berpotensi menaikkan tekanan darah.
Tetapi ternyata tidak sampai di situ saja, makanan asin juga berkontribusi menyebabkan penyakit liver melalui peningkatan tekanan darah.
Usahakan untuk membatasi konsumsi garam dalam makanan sehari-hari sehingga tidak melebihi 2300 miligram (sekitar satu sendok teh).
Mengurangi konsumsi makanan kaleng serta produk-produk olahan seperti sosis, keju olahan, makanan instan, dan makanan cepat saji.
Source | : | Sripoku.com,Kompas.com |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR