*Antara lain, gigi bisa patah, email gigi bisa menipis, kedudukan gigi bisa berubah.
*Kalau dibiarkan saja, bisa terbawa sampai besar. Bukan hanya pada saat kesal, nganggur sedikit saja, ia terdorong melakukannya.
BACA JUGA: Chicco Jerikho Ngambek ke Putri Marino Cuma Gara-Gara Tempe
Penanganan:
Lebih efektif jika sebelumnya orang tua sudah memberikan masukan atau pengertian mengenai hal ini pada anak.
Sehingga saat anak melakukannya, kita bisa mengingatkan kembali sambil mengalihkan perhatianya, "Nanti gigi kamu rusak, lo. Apa kamu mau susah mengunyah makanan," misalnya. Jika perlu, berkonsultasilah dengan dokter gigi.
6. Korek-korek hidung
Penyebab:
Awalnya dilakukan untuk mengeluarkan kotoran hidung yang mengering, biasanya pada waktu pilek.
Tetapi hal ini bisa juga dilakukan anak karena tak punya kegiatan dan mencari sesuatu yang membuat dirinya enak dan nyaman.
Mirip dengan yang lainya, di sini faktor psikologis memegang peranan penting, stres, misalnya.
Dampak:
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR