1. Ada penurunan aktivitas seksual
Kegiatan seksual tidak seperti di awal pernikahan dan tidak pernah naik lagi.
Dia mencoba meyakinkan Moms bahwa semua hubungan mengalami kemerosotan dalam seks bahkan ketika Moms baru bersama selama beberapa tahun.
2. Dia pasif akan aktivitas seksual normal
Lalu dia menuduh Moms terlalu bersemangat, agresif, atau hyper ketika Moms memiliki kebutuhan seksual yang normal.
3. No foreplay
Kemampuan seksualnya ditandai dengan kurangnya foreplay yang memuaskan.
4. Mengaku depresi
Dia mengklaim dia "depresi" dan akan menyalahkan depresi atau obat depresi karena kurangnya hasrat seksualnya.
5. Obat vitalitas yang tidak dipakai
Moms menemukan obat vitalitas seksual seperti Viagra (sildenafil citrate) atau Cialis (Tadalafil) di tempat persembunyian pribadinya, tetapi Moms tahu dia tidak pernah menggunakannya untuk berhubungan seks dengan Moms.
6. Iklan pop up yang menjurus
Di gadget miliknya atau web yang dibukanya terdapat iklan-iklan pop-up yang disesuaikan dengan seleranya oleh AI (artifical intelligence) browser internet. Sementara dia mengklaim tidak tahu kenapa begitu.
7. Sibuk kirim pesan
Dia menghabiskan banyak waktu untuk mengirim pesan WhatsApp atau SMS kepada orang-orang pada jam-jam tidak teratur.
8. Mengaku bekerja
Dia sering mengatakan mau pergi untuk urusan pekerjaan dan Moms tidak dapat melacak aktivitasnya.
9. Mengaku krisis paruh baya
Dia mengatakan dia mengalami "krisis paruh baya" dan menjadi murung dan depresi.
BACA JUGA: Gunakan Kaftan Sama Saat Lebaran, Atiqah Hasiholan dan Sissy Prescillia Lebih Cocok Mana?
Kaye menyarankan agar para wanita "mengikuti naluri mereka" ketika memutuskan apakah suami mereka mungkin gay atau penyuka sesama jenis.
Source | : | Facebook,healthyplace.com |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR