Nakita.id - Makan merupakan kebutuhan utama manusia, setiap orang tentu membutuhkan makan.
Bahkan ada pula yang menjadikan makan sebagai hobi atau kegemarannya, karena ketika ia makan pasti secara otomatis perasaannya akan menjadi lebih bahagia.
Selain itu, ada pula yang merasa ingin makan dengan jumlah yang banyak ketika dalam kondisi atau perasaan tertentu, misalnya saat merasa senang atau sedih.
Kebiasaan seperti itu bisa disebut dengan istilah 'emotional eating', yang mana umumnya dialami oleh orang dewasa.
BACA JUGA: Sering Tak Disadari, Terlalu Mengendalikan Si Kecil Bisa Berbahaya untuk Tumbuh Kembangnya
Akan tetapi, nyatanya emotional eating pun bisa dialami oleh Si Kecil.
Namun, emotional eating pada Si Kecil lebih kepada kebiasaan makan mereka, seperti Si Kecil yang suka makan banyak dan Si Kecil yang sulit ketika disuruh makan.
Sebuah studi dari University College London (UCL) yang diterbitkan dalam Jurnal Pediatric Obesity menemukan penyebab utama emotional eating pada Si Kecil adalah karena lingkungan rumah.
Selain itu, bisa juga karena faktor dari kebiasaan orangtua memberi anak-anak mereka makanan untuk membuat Si Kecil merasa lebih baik.
BACA JUGA: Jangan Panik! Berikut Deretan Bahan Alami untuk Menyembuhkan Sengatan Lebah
Studi ini berdasarkan pada studi UCL sebelumnya yang diterbitkan pada tahun 2017 yang menyoroti efek kuat dari lingkungan rumah pada kebiasaan emotional eating Si Kecil.
Dari hasil studi tersebut mengaitkan jika Si Kecil bertubuh gemuk atau kurus itu karena dipengaruhi dari faktor kebiasaan makan di lingkungan rumah, bukan karena gen.
"Mengalami stres dan emosi negatif dapat memiliki efek yang berbeda pada selera untuk orang berbeda," kata Dr. Moritz Herie, UCL Great Ormond Street dan pemimpin penelitian.
Yang harus Moms perhatikan adalah emotional eating yang dialami oleh Si Kecil bisa memunculkan risiko bahaya, seperti tubuh yang obesitas dan gangguan makan seperti anoreksia.
BACA JUGA: Moms Mudah Merasa Depresi? Tak Usah Panik, Ini Cara Mudah Mencegahnya!
"Kami sebenarnya tidak tahu banyak tentang konsekuensi kesehatan fisik dan mental dari emotional eating di masa kanak-kanak karena studi seperti itu belum dilakukan," kata Dr. Clare Liewellyn, UCL Institute of Epidemiology & Health.
Tim mengungkapkan bahwa mereka akan terus meneliti lingkungan rumah untuk faktor-faktor yang mungkin memainkan peran dalam emotional eating Si Kecil.
Termasuk praktik pemberian makan orangtua dan ketika Si Kecil merasa stres ketika diminta untuk makan.
Source | : | independent.co.uk |
Penulis | : | Finna Prima Handayani |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR