2. Minder
Konsekuensi lain yang perlu diperhatikan, kemungkinan anak akan merasa minder atau tidak percaya diri karena kemampuannya tidak sama dengan anak-anak lain seusianya. Jika tidak ditangani dengan segera dan tidak diberikan pengertian, dapat menimbulkan stres.
Bisa juga berdampak pada kemampuan sosialisasinya, ia menjadi malu bermain dengan teman-temannya, mengurung diri di rumah. Itulah mengapa, segera konsultasikan dengan ahli bila umur mental anak lebih muda dari usia kronologisnya.
3. Perihal IQ
Jika yang terjadi sebaliknya, usia mental lebih tua daripada usia kronologis dan biologisnya, berarti anak memiliki IQ tinggi atau di atas rata-rata anak seusianya. Untuk itu, yang perlu kita perhatikan adalah berada di area mana keunggulannya. Dari situ kita dapat fokus mengembangkan kemampuan anak dan mengarahkannya pada hal-hal positif.
Baca Juga: Perkembangan Anak, 3 Manfaat Tahapan Bermain dalam Masa Kanak-kanak Awal
Misal, anak ini memiliki keunggulan dalam memori atau daya ingat, maka kita dapat mengajarkan berbagai hal yang berkaitan dengan daya ingat, seperti mengajarkan nama-nama negara di dunia, mengenal berbagai flora dan fauna, dan lain-lain.
4. Bosan
Perlu diperhatikan, anak yang memiliki usia mental lebih tua biasanya cepat mengerti jika diajarkan sesuatu, namun juga cepat bosan dan mudah beralih ke hal lainnya.
Oleh sebab itu orangtua harus kreatif mencari berbagai cara mengatasi kebosanan dan mengarahkan anak pada kegiatan positif lainnya untuk membantu anak mengembangkan potensinya.
KOMENTAR