BACA JUGA: Kejam, Perempuan ini Potong Bayi yang Ia lahirkan di Dapur Restoran
"Waktu itu saya dianiaya tidak ada yang menolong, mungkin tetangga sudah lelah dengan anak saya. Beruntung dua orang tetangga akhirnya keluar dan menangkap dia," imbuhnya.
Iswanti yang penuh luka di kepala, langsung dilarikan ke Puskesmas dan dia menyadari anaknya membakar rumah peninggalan suaminya itu.
"Ada tiga mobil pemadam yang datang, kemarin sudah dibersihkan warga," katanya.
BACA JUGA: Lagi, di Solo Bayi Laki-Laki Malang Ditemukan di Dekat Tambal Ban
Dia mengakui kelakuan anaknya sudah keterlaluan. Bahkan sudah mengancam jiwanya.
Bahkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dirinya harus meminjam uang dari tetangga, karena hasil jualan di pasar habis diminta Izzan.
"Kok ya tega menganiaya saya, wong setiap hari saya kasih uang Rp 30.000 sampai Rp 40.000 kadang lebih, makan tinggal makan, pakaian semua bersih tinggal pakai. Mungkin karena pengaruh obat dan minuman keras jadi parah. Biasanya ngamuk tidak sampai segitunya," ucapnya.
Dia berharap polisi menetapkan hukuman setimpal.
Iswanti mengaku berpikir belum tentu menerima kembali anaknya suatu saat nanti.
"Berat mas, berat takut ngancam saya juga. Takut diulangi lagi. Sakitnya belum sembuh," sesalnya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR