Sebuah penelitian otopsi baru-baru ini menemukan, adanya tingkat Polychlorinated Biphenyls (PCBs) atau senyawa kimia sintetis, yang lebih tinggi pada otak korban Parkinson.
Semakin banyak PCB ditemukan di otak, semakin buruk kerusakan otak.
Tiga yang terburuk tampaknya adalah PCB 138, 153, dan 180, yang semuanya secara signifikan lebih rendah dalam tubuh mereka yang mengonsumsi makanan nabati (lihat Polutan Industri di Vegan).
BACA JUGA: Tak Perlu Lama di Bagasi Bandara, 2 Trik Agar Koper Cepat Dikeluarkan
Jadi, apakah diet vegan mengurangi risiko penyakit Parkinson?
Jika demikian, ada kaitannya antara produk susu dan penyakit Parkinson.
Ini mungkin karena produk susu di Amerika Serikat terkontaminasi dengan bahan kimia neurotoksik.
Studi otopsi secara konsisten menemukan tingkat polutan yang lebih tinggi di otak pasien penyakit Parkinson, dan beberapa racun ini hadir pada tingkat rendah dalam produk susu.
BACA JUGA: Payudara Tidak Simetris Alias Beda Ukuran Benarkah Berisiko Kanker?
Tetrahidroisoquinoline adalah salah satu toksin terkait parkinson yang ditemukan terutama di keju.
Meskipun jumlah neurotoxin ini — bahkan dalam keju — tidak terlalu tinggi, yang menjadi perhatian adalah, bahan kimia itu dapat terakumulasi di otak selama periode konsumsi yang lama yang mengakibatkan kerusakan otak yang terkait dengan penyakit Parkinson.
Source | : | Mayo Clinic,care2 |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR