Panduan Gizi Ibu Menyusui
Panduan gizi saat ini bukan lagi 4 Sehat 5 Sempurna seperti yang diajarkan ketika Mama (dan saya) waktu kecil dulu (Nasi, lauk pauk, sayur mayur, buah-buahan, dan susu sebagai penyempurna). Dengan panduan gizi terbaru, susu bukanlah sebagai pelengkap serta penyempurna makanan. Sebenarnya, susu adalah sumber protein hewani yang juga terdapat pada telur, ikan dan daging.
Oleh karena itu di dalam Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS), susu ditempatkan dalam satu kelompok dengan sumber protein hewani lain. Dari segi kualitas protein, telur dalam ilmu gizi dikenal lebih baik dari susu karena daya cerna protein telur lebih tinggi daripada susu.
Berdasarkan hasil kongres gizi internasional yang diselenggarakan di Roma tahun 1992, semua negara peserta (termasuk Indonesia) dianjurkan membuat pedoman umum gizi seimbang. Oleh karena itu pemerintah melalui Direktorat Gizi – Departemen Kesehatan memasyarakatkan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) pada tahun 1995. Namun baru pada tahun 2009 secara resmi PUGS diterima masyarakat, sesuai dengan Undang-Undang Kesehatan No 36 tahun 2009 yang menyebutkan secara eksplisit "Gizi Seimbang" dalam program perbaikan gizi dan disempurnakan menjadi Panduan Gizi Seimbang (PGS) tahun 2014.
Mengenal Konsep Piring Makanku & PGS (Panduan Gizi Seimbang) 2014
Konsep ini diberi nama Piring makanku (My Plate), karena pengaturan komposisi makanannya diilustrasikan di atas sebuah piring makan. Piring "My Plate" terbagi atas empat bagian, yang terdiri atas buah-buahan, sayuran, protein, dan grains (padi-padian). Penarikan konsep Piramida Makanan didasari atas pertimbangan bahwa konsep ini terlalu kompleks. Bila dibandingkan dengan Piramida Makanan, konsep "My Plate" ini memberi porsi yang hampir sama besar pada setiap elemen makanan, tidak seperti bentuk piramida yang memiliki distribusi elemen yang cenderung terlalu berat di bagian karbohidrat dan gula (diwakili oleh roti, nasi, dan mi). Sebagai pelengkap konsep baru ini, USDA juga memberikan beberapa panduan yang lebih mendetail yaitu: Hindari porsi berlebihan , Setengah dari piring terdiri atas buah-buahan dan sayuran , Pilihlah jenis makanan dengan kadar sodium yang lebih rendah , Minumlah air putih daripada minuman yang manis atau mengandung gula.
Bila kembali pada pertanyaan : Perlukah Mama selalu mempertahankan asupan yang sempurna selama menyusui untuk menghasilkan ASI yang berkualitas ? Jawaban singkatnya: Tidak Perlu :). Berbagai penelitian menyatakan bahwa kualitas makanan Mama hanya sedikit pengaruhnya pada ASI. Kualitas makanan Mama yang tidak baik pengaruhnya adalah pada kesehatan Mama sendiri. Jadi, apakah konsep makan yang sehat direkomendasikan untuk Mama? Tentu Saja ! Konsep makan yang sehat tidak hanya dipertahankan saat Mama sedang hamil dan menyusui tapi pertahankan sepanjang waktu dan biasakan juga konsep makan yang sehat ini kepada seluruh anggota keluarga sehingga anak-anak Mama juga terbiasa dengan pola makan yang sehat sedini mungkin.
Di akhir tulisan ini saya akan menjawab pertanyaan : Apa yang Mama menyusui makan supaya menghasilkan ASI yang tidak bening dan lebih padat gizi juga bisa membuat bayi gampang kenyang? Pertama yang harus dipahami bahwa ASI adalah cairan ‘hidup’ yang kandungan/komposisinya berubah setiap waktunya sesuai kebutuhan bayi. Di menit-menit awal menyusui, ASI awal disebut Foremilk, kaya akan protein, rendah lemak, dan cenderung lebih encer dan bening. Foremilk berfungsi sebagai makanan pembuka/penghilang haus. Foremilk tinggi kandungan lactose yang berfungsi juga untuk perkembangan otak bayi dan memberikan energi. Selanjutnya disebut Hindmilk yang kaya akan lemak yang berperan untuk pertambahan berat badan bayi dan cenderung kental. Hindmilk mengenyangkan bayi seperti makanan utama. Saat menyusui Mama tidak dapat membedakan secara pasti antara foremilk dan hindmilk. Perubahan foremilk-hindmilk berlangsung secara amat perlahan, penelitian menyatakan menyusui selama 2-3 menit saja, hindmilk sudah keluar. Penelitian juga menyatakan, makin kosong payudara, makin tinggi kandungan lemak dalam ASI. Foremilk dan hindmilk tidak perlu dipermasalahkan selama pertumbuhan bayi baik dan tidak ada masalah Oversupply/Hiperlaktasi.
Semoga tulisan saya kali ini bermanfaat dan dapat meluruskan mitos-mitos yang mungkin sudah turun temurun kita dengar.
Happy breastfeeding :)
KOMENTAR