Dokter spesialis reumatologi (penyakit dalam) dr. Sumariyono, Sp.PD-KR, MPH, menjelaskan "Sebenarnya orang lupus tidak memiliki masalah dengan kesuburan. Tetapi kalau pada saat lupus aktif lalu hamil, maka angka kejadian keguguran lebih besar," di acara 'Memahami Program Deteksi Dini Penyakit LES' pada Selasa (9/5/2018), berlokasi di P2PTM, Jakarta.
Dokter Sumariyono menambahkan, jika pengidap lupus hendak merencanakan kehamilan, penting untuk terlebih dahulu dilakukan pengendalian terhadap penyakit lupus tersebut.
BACA JUGA: Ini Biaya Cantik yang Harus Dikeluarkan Nia Ramadhani! Pantas Selalu Cantik Bak Barbie Hidup
"Pertama, penyakit lupus harus dikendalikan dari dalam. Secara umum, rekomendasinya adalah jika setelah 6 bulan penyakit lupus sudah terkendali, maka perempuan tersebut relatif aman untuk hamil," jelasnya.
"Jadi boleh hamil, tetapi syaratnya lupus tersebut harus diobati dahulu, dibuat remisi (ringan), sehingga anaknya juga sehat," tambahnya.
Untuk itu, penting melakukan deteksi dini dengan SALURI (Periksa Lupus Sendiri) agar semakin mudah dikontrol, dan diperkecil dampaknya pada tubuh.
Penulis | : | Amelia Puteri |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR