Nakita.id - Moms, salah satu masalah pada anak yang sering luput dari perhatian orang tua ialah anemia defisiensi zat besi. Saat anak kekurangan zat besi, anemia mungkin terjadi pada buah hati kita.
Masalahnya, anemia defisiensi zat besi sering diasosiasikan dengan darah rendah. Padahal, keduanya sangat berbeda. Pada dasarnya, zat besi merupakan nutrisi penting dalam perkembangan otak manusia, terutama pada 1000 hari pertama kehidupan.
Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, Sp. A (K) dalam acara SGM (10/3) di Kawasan Jakarta Selatan menyebutkan pentingnya zat besi untuk tubuh kita. Zat besi membantu metabolisme sistem saraf, selain itu zat besi juga membantu pembentukan mielin (selubung) dan dendrit (cabang) sel saraf.
Apabila sistem saraf anak terbentuk dengan baik di otak, maka perkembangan kognitif, motorik, sosioemosional, dan neurofisiologisnya tidak akan terganggu.
Perkembangan kognitif mendukung fungsi belajar, dan atensi bahasa. Sedangkan, perkembangan motorik merupakan kemampuan anak mencapai milestone seperti duduk atau merangkak.
Perkembangan sosioemosional mendukung perilaku positif pada anak dan neurofisiologis berkaitan dengan respon fisiologis.
Pentingnya zat besi pada buah hati membuat orang tua harus memperhatikan, terutama apabila ada bayi yang gizinya baik, tetapi perkembangan motorik kasar terhambat, bisa jadi ada anemia.
Dokter Rini kemudian menjelaskan gejala anemia defisiensi besi pada anak yang sering terjadi. Biasanya, anak akan tampak pucat dan lemah. Di area kelopak mata anak tampak putih dan nafasnya tampak cepat.
Lebih jauh lagi, anak yang mengalami anemia defisiensi besi mungkin akan sering sakit karena tubuh rentan terkena infeksi.
Anak juga bisa mengalami gangguan makan, sulit konsentrasi, dan pada akhirnya tumbuh kembang anak terlambat.
Di Indonesia, Masalah anemia defisiensi besi yang tidak ditangani ini bisa berdampak serius. Bukan tidak mungkin, Indonesia Emas 2045 tidak tercapai karena kemampuan belajar anak terganggu.
Baca Juga: Mengapa Stunting Masih Menjadi Fokus Pemerintah Indonesia?
Penulis | : | Kinanti Nuke Mahardini |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR