Protein: Diperlukan untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan. Sumber protein termasuk daging, ikan, telur, susu, dan kacang-kacangan.
Zat Besi: Penting untuk mencegah anemia yang dapat mengganggu perkembangan fisik dan kognitif. Sumber zat besi termasuk daging merah, hati, sayuran hijau, dan biji-bijian.
Vitamin A: Membantu meningkatkan sistem imun dan kesehatan mata. Dapat ditemukan dalam wortel, sayuran hijau, dan buah-buahan seperti mangga dan pepaya.
Zink: Mendukung pertumbuhan dan sistem imun. Sumber zink termasuk daging, susu, dan kacang-kacangan.
Asam Folat: Penting untuk perkembangan sel dan jaringan, terutama pada masa awal pertumbuhan. Dapat ditemukan dalam sayuran hijau, buah-buahan, dan biji-bijian.
Di beberapa negara, intervensi berupa suplemen gizi, seperti tablet besi atau vitamin A, diberikan kepada anak-anak untuk mencegah kekurangan gizi.
Program-program ini bertujuan untuk meningkatkan status gizi anak secara keseluruhan dan mengurangi risiko stunting.
Namun, suplemen ini bukanlah "penyembuh" stunting; mereka lebih berfungsi sebagai pencegah kekurangan gizi yang dapat berkontribusi pada stunting.
Untuk mengatasi stunting, pendekatan yang lebih luas diperlukan:
Pendidikan Gizi: Memberikan informasi kepada orang tua tentang pentingnya pola makan yang seimbang dan gizi yang baik untuk anak.
Akses ke Layanan Kesehatan: Memastikan anak-anak mendapatkan perawatan kesehatan yang memadai, termasuk imunisasi dan pengobatan untuk infeksi.
Baca Juga: Mengapa Stunting Bisa Membahayakan Kesehatan dan Masa Depan Anak?
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR