Pelembut kain dan pemutih adalah musuh utama celana jeans.
Pemutih akan langsung melunturkan warna denim, sementara pelembut kain bisa merusak serat denim, menjadikannya lebih mudah aus.
Jika ingin menjaga jeans tetap lembut, Moms bisa menambahkan sedikit cuka putih saat membilasnya, yang juga membantu menjaga warna denim tetap cerah.
Saat mencuci jeans, terutama jika mencucinya dengan tangan, hindari menggosok terlalu keras.
Gesekan berlebih akan mempercepat pelunturan warna.
Jika terdapat noda, gosok lembut di area yang terkena noda dengan deterjen, namun jangan berlebihan.
Untuk noda membandel, rendam jeans selama beberapa menit dalam air dingin sebelum dicuci.
Penggunaan mesin pengering sangat tidak disarankan untuk jeans. Panas dari pengering bisa merusak serat denim dan menyebabkan penyusutan serta memudarkan warna.
Sebaiknya jemur jeans secara alami dengan cara menggantungnya di tempat yang sejuk dan teduh, jauh dari sinar matahari langsung.
Sinar matahari dapat membuat warna jeans cepat pudar.
Pastikan jeans dijemur dalam posisi terbalik agar bagian luar jeans tetap terlindungi dari paparan langsung sinar matahari.
Baca Juga: Dinilai Trendy dan Kekinian, Sebenarnya Bolehkah Ibu Hamil Pakai Celana Jeans?
Jika Moms merasa perlu menyetrika jeans, pastikan untuk menggunakan suhu rendah.
Denim tidak memerlukan suhu setrika yang tinggi, dan suhu yang terlalu panas dapat merusak warna serta tekstur kain.
Setrika jeans dalam kondisi terbalik untuk menghindari kilap yang bisa muncul di permukaan kain.
Merawat celana jeans bahan denim agar warnanya tidak pudar memang membutuhkan perhatian khusus, terutama saat mencucinya.
Dengan mengikuti langkah-langkah yang tepat, seperti mencuci dengan air dingin, membalik jeans sebelum dicuci, serta menghindari penggunaan pengering dan deterjen yang keras, Moms bisa menjaga warna jeans tetap cerah dan bahan denim awet lebih lama.
Perawatan yang baik tidak hanya memperpanjang umur jeans, tetapi juga memastikan jeans tetap terlihat stylish dan nyaman dipakai dalam jangka waktu yang lama.
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR