Nakita.id - Larangan ibu hamil makan telur setengah matang terkadang menimbulkan pertanyaan untuk Moms.
Kehamilan adalah periode penting dalam kehidupan seorang wanita.
Selama masa ini, kesehatan ibu dan janinnya menjadi prioritas utama.
Salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah pola makan.
Namun, seringkali ada kebingungan terkait makanan yang aman dan yang sebaiknya dihindari selama kehamilan.
Telur setengah matang adalah salah satu makanan yang sering diperdebatkan, terutama dalam konteks ini.
Telur merupakan sumber protein berkualitas tinggi dan nutrisi penting lainnya, seperti vitamin dan mineral.
Namun, ketika telur dimasak setengah matang, risiko terhadap infeksi makanan meningkat secara signifikan.
Melansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah berbagai alasan mengapa ibu hamil sebaiknya menghindari telur setengah matang.
Yuk simak!
1. Risiko bakteri Salmonella
Baca Juga: Bayi Dibawah Usia 1 Tahun Dilarang Konsumsi 5 Makanan Ini Karena Bisa Berdampak Buruk Bagi Kesehatan
Telur yang dimasak setengah matang atau mentah dapat mengandung bakteri seperti Salmonella.
Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi pada sistem pencernaan, yang dapat berdampak buruk pada kesehatan ibu hamil dan perkembangan janin.
2. Risiko keracunan makanan
Kehamilan meningkatkan risiko terhadap keracunan makanan, karena sistem kekebalan tubuh yang sedang berubah dan respons hormonal yang berbeda.
Konsumsi telur setengah matang hanya akan meningkatkan risiko ini lebih lanjut.
3. Keamanan pangan
Selama kehamilan, penting untuk memperhatikan keamanan pangan dengan cermat.
Mengonsumsi telur setengah matang meningkatkan kemungkinan terkena infeksi makanan yang dapat mengganggu kesehatan ibu dan janin.
4. Melindungi kesehatan janin
Infeksi makanan selama kehamilan dapat memiliki konsekuensi serius terhadap kesehatan janin.
Risiko yang terkait dengan telur setengah matang termasuk peningkatan kemungkinan keguguran, kelahiran prematur, atau berat badan lahir rendah.
5. Kebutuhan nutrisi yang aman
Meskipun telur merupakan sumber nutrisi yang baik, ada banyak cara untuk mengonsumsinya yang aman selama kehamilan.
Telur yang dimasak hingga matang adalah pilihan yang lebih aman untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanpa meningkatkan risiko terhadap infeksi makanan.
6. Konsultasi dengan dokter
Setiap kehamilan adalah unik, dan penting untuk berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter yang memahami kondisi kesehatan individu.
Mereka dapat memberikan saran yang spesifik sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing ibu hamil.
Ketika sedang hamil, penting untuk memperhatikan pola makan dengan cermat demi kesehatan ibu dan janin.
Menghindari telur setengah matang adalah langkah yang bijaksana untuk mengurangi risiko infeksi makanan yang dapat membahayakan kehamilan.
Dengan memilih pilihan makanan yang aman dan seimbang, ibu hamil dapat memastikan bahwa kebutuhan nutrisi mereka terpenuhi tanpa mengorbankan keamanan.
Semoga bermanfaat Moms!
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR