Berdasarkan penjelasan Atie, Yayasan Sayap Ibu kebanyakan mendapatkan anak telantar atau ditelantarkan oleh orangtuanya untuk diasuh.
“Anak yang datang ke kami akan diverifikasi oleh Pekerja Sosial tentang kelengkapan administrasi kependudukan dan alasan orangtua menyerahkan,” jelasnya.
"Selanjutnya, dokter (dari Yayasan Sayap Ibu) akan melakukan asesmen tumbuh kembang mulai dari kelengkapan fisik, fungsi panca indera, dan lain-lain.
Jika ditemukan keterlambatan, maka akan dirujuk ke dokter spesialis di rumah sakit sesuai kebutuhan. Akan tetapi jika anak sehat, maka akan dirujuk ke panti untuk perawatan dan pengasuhan,“ lanjutnya menjelaskan.
Panti nantinya akan melakukan perawatan anak sesuai rujukan dokter dan SOP medis untuk mendukung kesejahteraan yang baik serta tumbuh kembang yang optimal bagi anak.
"Untuk pemenuhan gizi, dokter anak bekerja sama dengan ahli gizi untuk menyusun menu makanan sesuai dengan kebutuhan juga kondisi kesehatan masing-masing anak," ungkap Atie.
"Terutama untuk bayi. Mulai dari susu apa yang harus diberikan, makanan tambahan yang diperlukan, dan lain-lain," sebutnya.
Atie menambahkan, untuk anak yang memerlukan nutrisi tambahan khusus karena kondisi kesehatan tertentu, asupan makanannya akan dipantau terus oleh dokter gizi.
Atie menyampaikan, untuk pendidikan kepada anak-anak di Yayasan Sayap Ibu sudah diberikan sejak dini oleh pengasuh.
Misalnya seperti mengajak anak bermain, membacakan buku cerita anak, berlatih berbicara, melatih daily activity living (toilet training, makan sendiri), stimulasi melalui terapi, dan lain-lain.
Baca Juga: Pemenuhan Imunisasi Dasar Anak Perlu Andil Ayah, 4 Sikap Berperan Sama Ini Wajib Dimiliki Para Dads
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR