Pertanyaan terbuka mengundang pasangan untuk berbicara lebih banyak dan secara terbuka.
Hindari pertanyaan yang hanya dapat dijawab dengan "ya" atau "tidak".
Sebaliknya, ajukan pertanyaan yang merangsang pemikiran dan pengungkapan lebih dalam.
Saat mengungkapkan perasaan atau keinginan, gunakan kata "aku" daripada "kamu".
Misalnya, katakan "Aku merasa cemas ketika ini terjadi" daripada "Kamu selalu membuatku merasa cemas".
Ini membantu menghindari perasaan defensif dari pasangan.
Ketika berbicara, fokuslah pada pemahaman dan dukungan daripada mencari solusi instan.
Terkadang, pasangan hanya perlu merasa didengar dan dimengerti.
Berikan ruang untuk ekspresi perasaan tanpa merasa perlu memberikan solusi segera.
Jika kesulitan komunikasi terus berlanjut, pertimbangkan untuk mencari bantuan profesional.
Konseling atau terapi bersama dapat membantu pasangan mendapatkan pandangan objektif dan strategi untuk meningkatkan komunikasi dan pemahaman satu sama lain.
Baca Juga: Pasangan Muda Harus Optimis! Ini Strategi Menabung untuk Membeli Rumah Impian
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR