Nakita.id - Ketika menjalin hubungan percintaan, sangat penting bagi kedua belah pihak untuk saling mendukung dan menjaga hubungan.
Namun, ada tantangan tersendiri bagi seseorang yang menjalin hubungan dengan orang yang berkepribadian narsistik.
Kepribadian narsistik seringkali ditandai dengan dorongan untuk mendominasi, kebutuhan akan pujian, dan kurangnya empati.
Meski begitu, bukan hal mustahil bagi seseorang bisa menjalin hubungan percintaan yang baik dengan orang yang berkepribadian narsistik.
Berikut adalah beberapa tips dan panduan untuk membantu Moms menjalani hubungan dengan pengidap kepribadian narsistik melansir Insider dan berbagai sumber lainnya.
Langkah pertama untuk menjalin hubungan yang harmonis adalah memahami kepribadian narsistik itu sendiri.
Orang dengan kepribadian narsistik seringkali memiliki rasa percaya diri yang tinggi, kebutuhan akan pengakuan, dan kesulitan dalam mengakui perasaan atau pandangan orang lain.
Memahami sifat-sifat ini dapat membantu Moms bersikap bijaksana dalam menghadapi dinamika hubungan.
Moms bisa beri tahu pasangan mengenai harapan secara jelas dan ringkas.
Jelaskan juga mengenai konsekuensi jika ekspektasi tersebut tidak terpenuhi.
Tujuannya adalah supaya pasangan suami istri saling menghormati kebutuhan.
Baca Juga: Cara Bijak untuk Menangani Pasangan yang Cemburu, Demi Hubungan Langgeng dan Harmonis
Untuk menjaga hubungan tetap sehat, penting untuk menetapkan batasan yang jelas.
Tentukan mengenai apa yang dapat diterima dan apa yang tidak dalam hubungan.
Ini mungkin melibatkan komunikasi terbuka tentang kebutuhan dan harapan masing-masing pihak.
Komunikasi adalah kunci untuk setiap hubungan yang sehat.
Dalam hubungan dengan pengidap kepribadian narsistik, penting untuk membangun komunikasi yang terbuka dan jujur.
Pilih waktu yang tepat untuk berbicara, ungkapkan perasaan Moms dengan bijak, dan dengarkan dengan penuh perhatian.
Hindari konfrontasi yang berlebihan dan pilih kata-kata dengan hati-hati.
Merupakan hal yang wajar jika dalam suatu hubungan terdapat konflik.
Penting bagi Moms dan Dads mengelola konflik dengan baik.
Pilih cara mengelola konflik dengan bijaksana dan fokus pada hal-hal yang benar-benar penting.
Terkadang, memberi ruang untuk keinginan atau kebutuhan pasangan narsistik dapat membantu menjaga keharmonisan hubungan.
Baca Juga: Tips Membangun Hubungan Baik dengan Anak Sambung Agar Keluarga Harmonis
Meskipun orang dengan kepribadian narsistik mungkin terlihat kuat dan percaya diri, mereka juga memiliki kebutuhan emosional.
Berikan dukungan emosional yang seimbang, tetapi jangan sampai mengorbankan kebutuhan dan kesejahteraan Moms sendiri.
Jaga keseimbangan antara memberi dan menerima dalam hubungan.
Kepercayaan dan kejujuran adalah dasar dari setiap hubungan yang sehat.
Bangun kepercayaan dengan pasangan narsistik Moms dengan tetap jujur dan konsisten.
Hindari menyembunyikan informasi atau menyimpan perasaan negatif yang dapat merusak kepercayaan.
Dalam hubungan dengan pengidap kepribadian narsistik, penting untuk menjaga keseimbangan kekuasaan.
Jangan biarkan satu pihak mendominasi sepenuhnya.
Berbicaralah tentang kebutuhan dan harapan masing-masing pihak, dan carilah cara untuk bekerja sama sebagai tim.
Kesehatan mental Moms harus tetap menjadi prioritas utama.
Jika hubungan dengan pengidap kepribadian narsistik mulai merugikan kesehatan mental Moms, pertimbangkan untuk mencari dukungan profesional atau konseling.
Baca Juga: Meski Menjalaninya Tidak Mudah, Ternyata Ini Tips untuk Mempertahankan LDR yang Bikin Hubungan Awet
Terapis dapat membantu Moms mengatasi tantangan dalam hubungan dan mengembangkan strategi untuk menjaga keseimbangan.
Perlu diingat bahwa perubahan dalam kepribadian seseorang memerlukan waktu dan usaha yang signifikan.
Jangan mengharapkan perubahan yang cepat atau dramatis pada pengidap kepribadian narsistik.
Keterbukaan untuk memahami dan menerima sifat mereka adalah kunci penting.
Secara teratur, lakukan evaluasi terhadap hubungan Moms.
Pertimbangkan apakah hubungan tersebut masih membawa kebahagiaan dan pertumbuhan, atau jika sudah waktunya untuk melakukan perubahan.
Keputusan untuk tetap atau meninggalkan hubungan adalah keputusan yang pribadi, dan penting untuk merayu hati nurani sendiri.
Baca Juga: Supaya Harmonis dan Tidak Banyak Masalah, Ini Tips Mengambil Hati Mertua yang Bisa Moms Coba
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR