Sering menyusui di satu payudara juga dapat menyebabkan perbedaan ukuran antara kedua payudara.
Payudara yang lebih sering disusui mungkin lebih besar dan lebih mengencang daripada payudara yang jarang disusui.
Ini dapat menyebabkan perubahan bentuk dan asimetri payudara yang mungkin mempengaruhi rasa percaya diri ibu.
Ketika bayi menyusu, refleks menyusui merangsang produksi hormon oksitosin dan prolaktin. Keduanya berperan dalam produksi dan pelepasan susu.
Jika salah satu payudara kurang terstimulasi, kemampuan refleks menyusui dapat terganggu, yang pada akhirnya dapat memengaruhi produksi susu dan kenyamanan selama menyusui.
Menyusui di kedua payudara secara merata membantu memastikan bahwa bayi mendapatkan manfaat nutrisi dari kedua sisi dan membantu merangsang pertumbuhan yang seimbang.
Pola menyusui yang tidak seimbang dapat berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan bayi secara keseluruhan.
Meskipun terkadang sulit untuk menghindari kecenderungan sering menyusui di satu payudara, penting untuk memahami bahwa setiap payudara memiliki peran penting dalam memberikan nutrisi dan kenyamanan bagi bayi Moms.
Memerhatikan kedua payudara dengan seimbang dan merawatnya dengan baik selama masa menyusui adalah kunci untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi yang optimal serta menjaga kesehatan ibu.
Jika Moms mengalami kesulitan atau memiliki pertanyaan tentang teknik menyusui yang baik, konsultasikan dengan konsultan laktasi atau tenaga medis yang berpengalaman untuk mendapatkan dukungan dan panduan yang tepat.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Bayi Menangis Usai Menyusu, Apakah Harus Diberi Susu Lagi?
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR