Ini bisa disebabkan oleh faktor seperti perubahan hormonal atau tekanan pada dinding rahim yang tipis.
Meskipun umumnya tidak berbahaya, perdarahan antepartum tetap harus diawasi dan dinilai oleh profesional medis.
Ini adalah kondisi yang melibatkan plasenta yang melekat terlalu dalam pada dinding rahim.
Ini bisa menyebabkan perdarahan saat plasenta mulai terlepas selama persalinan atau setelah persalinan.
Kondisi ini bisa menjadi sulit diatasi dan memerlukan penanganan medis yang intensif.
Luka pada serviks atau vagina bisa menyebabkan perdarahan.
Ini mungkin terjadi karena hubungan seksual atau pemeriksaan internal yang kasar.
Meskipun cenderung lebih minor, perdarahan ini masih harus dinilai oleh dokter.
Infeksi atau penyakit menular seksual dapat menyebabkan peradangan dan perdarahan pada serviks atau vagina.
Perdarahan ini juga bisa menjadi gejala penyakit lain yang perlu diatasi dengan cepat.
Tekanan darah tinggi pada akhir kehamilan, terutama jika tidak terkendali, bisa merusak pembuluh darah di rahim dan menyebabkan perdarahan.
Baca Juga: Pendarahan Saat Hamil Muda, Bagaimana Cara Mengatasinya?
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR