Sebab, kekurangan protein hewani dalam makanan dapat menyebabkan kekurangan B12, yang bisa menyebabkan gejala pada bayi seperti kehilangan nafsu makan, kelesuan, perkembangan motorik lambat, dan masalah darah.
Alasan lain akan pentingnya vitamin bagi ibu menyusui adalah zat besi.
Ya, karena kehilangan darah secara alami seiring dengan persalinan, sangat penting untuk mengisi kembali persediaan zat besi pada trimester keempat.
Akan bermanfaat bagi semua ibu untuk terus mengonsumsi vitamin sebelum atau sesudah melahirkan selama tiga bulan setelah melahirkan untuk memastikan kadar zat besinya stabil, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat anemia.
Setelah ini, Moms bisa berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui apakah harus terus mengonsumsi vitamin sebelum atau sesudah melahirkan jika Moms tidak sedang menyusui.
Meski sudah mengonsumsi vitamin, bukan berarti Moms mengabaikan asupan nutrisi sehari-hari, ya.
Agar kebutuhan nutrisi terpenuhi, Moms dianjurkan untuk mengonsumsi makanan berikut ini.
Melansir dari UCSF Health, saat menyusui, Moms harus mengonsumsi dua hingga tiga porsi protein setiap hari.
Satu porsi sama dengan 3 sampai 4 ons daging, ikan atau unggas. Sumber protein yang baik meliputi daging, unggas, makanan laut, telur, keju, susu, yoghurt, tahu, dan kacang.
Namun, khusus makanan laut, Food and Drug Administration (FDA) merekomendasikan agar ibu menyusui tidak makan ikan hiu, ikan todak, king mackerel atau tilefish karena kandungan merkurinya yang tinggi.
Asupan kalsium harian yang disarankan untuk ibu menyusui adalah 1.300 miligram per hari.
Baca Juga: Tak Hanya Atasi Kelelahan, Kenali Manfaat Vitamin B Kompleks untuk Wanita yang Tak Boleh Dilewatkan
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR