Nakita.id - Tidak perlu panik berlebihan Moms, begini cara mengatasi bayi gumoh yang tepat.
Setiap orangtua tentu ingin memberikan yang terbaik bagi buah hati mereka.
Namun, tidak jarang saat merawat bayi, orangtua dihadapkan pada berbagai tantangan, salah satunya adalah masalah gumoh.
Bayi yang gumoh secara berlebihan bisa menjadi sumber kekhawatiran dan kebingungan bagi para orangtua baru.
Tidak hanya menyebabkan ketidaknyamanan pada bayi, gumoh yang berlebihan juga dapat memengaruhi kualitas tidur dan pertumbuhan bayi.
Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk memahami penyebab gumoh dan cara mengatasinya dengan efektif.
Terjadinya gumoh berkaitan dengan salah satu fungsi organ bayi yang belum sempurna, yakni sfingter (katup lambung) yang ada di antara kerongkongan dan lambung.
Gumoh normal memiliki ciri-ciri seperti:
- gumoh terjadi saat anak menyusu
- bayi berusia 1 tahun
- volume susu sebanyak 1-2 sendok
Baca Juga: Cara Mencegah Bayi Gumoh Setelah Minum Susu, Termasuk Ubah Posisi Menyusui
- bayi tidak tersedak
- tidak menunjukkan tanda-tanda sakit
- hanya berlangsung singkat
Untuk menanganinya, Moms bisa mengikuti trik berikut ini:
1. Susu yang keluar dari mulut cukup dibersihkan dengan tisu basah, kain bersih atau saputangan agar tidak lengket dan mengiritasi kulit.
2. Tidak diperlukan pengobatan khusus.
Gumoh jarang menyebabkan komplikasi seperti radang saluran cerna atas (esophagitis).
3. Penanganan khusus diperlukan jika disertai gangguan napas seperti tersedak, batuk atau bunyi napas yang tidak biasa.
Volumenya lebih banyak dari 2 sendok makan setiap kali gumoh atau berat badan bayi tidak naik-naik.
bila gumoh disertai dengan si Kecil yang rewel dan menolak minum atau makan sebaiknya segera konsultasi dengan dokter.
Selain tanda tersebut, gumoh yang tidak wajar bila mengganggu tumbuh kembang anak. Selama berat badan bayi meningkat dan sesuai standar kesehatan, Moms tak perlu khawatir.
Baca Juga: Posisi Ibu Menyusui yang Benar Agar Bayi Tidak Mudah Gumoh
1. Ketika menyusui, hindari posisi bayi berbaring, namun miringkan anak. Usahakan letak kepalanya lebih tinggi dari kaki sampai membentuk sudut 45 derajat. Hal ini akan membuat cairan yang masuk dari kerongkongan turun ke bawah.
2. Hindari juga mengayun-ayun saat bayi sedang menyusu.
3. Sewaktu memberikan ASI, posisi iBU pun harus pas. Pastikan seluruh bibir bayi menutup puting susu serta daerah berwarna hitam di sekitarnya (areola). Dengan begitu udara yang masuk dan tertelan selama menyusu bisa diperkecil
4. Sebaiknya berikan ASI atau susu sebelum bayi sangat lapar. Kalau bayi lapar, bayi cenderung akan terburu-buru saat minumnya. Inilah yang sering membuat bayi gumoh. Perhatikan jumlah dan frekuensi ASI atau susu yang Moms berikan.
5. Saat menyusui, jaga bayi supaya jangan sampai tersedak. Untuk menghindarinya, jika udah terlihat tanda-randa bayi akan gumoh, segera miringkan atau tengkurapkan saja badannya sambil ditepuk-tepuk punggungnya.
6. Sedapat mungkin sendawakan bayi setelah menyusu sebab bayi kadang masih butuh bersendawa di antara 2 waktu menyusu. Caranya mudah. Posisikan bayi dalam keadaan duduk tegak (selama 10—15 menit) dengan menopangnya pada salah satu tangan, sementara tangan yang satu menepuk punggung bayi secara pelan hingga ia bersendawa.
7. Hindari menstimulasi berlebihan setelah bayi menyusu.
8. Jika bayi menyusu dari botol, Moms harus cek lubang dotnya. Kalau lubangnya terlalu kecil udara yang masuk meningkat, kalau terlalu besar, susu akan mengalir cepat. Kedua hal ini bisa membuat bayi gumoh.
9. Hindari mengangkat bayi ketika sedang gumoh. Mengangkat bayi yang sedang gumoh berbahaya karena cairan gumohnya bisa masuk lagi ke dalam kerongkongan, hingga ke dalam paru-parunya. Sebaiknya miringkan atau tengkurapkan saja bayi saat sedang gumoh dan tunggu sampai bayi selesai gumoh.
10. Kalau bayi mengeluarkan cairan gumohnya dari hidung, biarkan saja. Ini malah lebih baik ketimbang cairan itu dihirup kembali dan masuk ke paru-parunya. Cairan yang telanjur masuk ke paru-paru bisa memicu radang atau infeksi.
Baca Juga: Penyebab Bayi Sering Gumoh dan Cara Mengatasinya, Moms Tak Perlu Khawatir Lagi
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR