Nakita.id - Saat ini masyarakat dikejutkan oleh kasus pelecehan yang dilakukan mamah muda yang baru punya bayi kecil.
Ibu dengan nama lengkap Yunita Sari Anggraeni ini masih bersuami ini diduga melecehkan 17 korban anak-anak.
Pelaku sendiri diduga memiliki penyimpangan seksual dan eksibionis.
Pedofilia sendiri yaitu suatu bentuk kelainan seksual yang meliputi nafsu seksual terhadap anak-anak maupun remaja yang berusia di bawah 14 tahun.
Untuk memuaskan nafsunya, Yunita diduga melecehkan anak-anak.
Tak hanya laki-laki, ia juga diduga melecehkan anak-anak perempuan, dengan rincian korban 11 laki-laki dan 6 perempuan.
Ia cukup mulus melancarkan aksinya karena punya rental playstation di rumah, hingga anak-anak sering menyambangi kediamannya untuk bermain games.
Anak-anak akan diancam dan dimarahi hingga terpaksa menuruti hawa nafsu pelaku untuk meraba bagian intimnua di ruang keluarga, kamar mandi, dan kamar pelaku.
Anak-anak perempuan malah dipaksa menonton film dewasa dan adegan ranjang pelaku dan suami lewat sebuah celah, juga dipakaikan pompa ASI di bagian dadanya.
Suami korban sempat kaget dirinya jadi tontonan anak-anak kecil, pun sudah menduga istrinya mengalami kelainan.
Yang unik, mulanya pelaku yang justru melaporkan anak-anak ke polisi karena diduga telah memperkosanya, yang sayangnya laporannya dinilai aneh oleh aparat, hingga terbukalah kedok palsunya, dimana justru Yunitalah yang menjadi pelaku pelecehan anak-anak.
Baca Juga: Diduga Lecehkan 17 Anak, Akun IG dan Tiktok Dikomentari Nakal Beberapa Warganet
Saat ini para korban telah membuat laporan ke ke PPA Direskrimum Polda Jambi, hingga polisi sendiri telah menetapkan status tersangka kepada pelaku.
Dilansir dari kanal youtube Tvone, seorang seksolog menduga aksi yang dilakukan Yunita Sari Anggraini bukan pertama kali.
Apalagi usia pelaku masih muda, yaitu berusia 25 dengan jumlah korban langsung mencapai 15 orang.
"Ketakutan saya sebagai seksolog, kalau dia pada usia 25 tahun bisa melecehkan 17 anak. Saya justru khawatir ini bukanlah sesuatu yang dimulai baru-baru saja," ucapnya.
"Pasti sudah cukup lama, karena pemicunya itu nggak mungkin baru satu dua terus tiba-tiba langsung sebanyak ini.
Biasanya sudah ada percobaan kecil dulu terhadap orang-orang yang relatif lemah," tambah Zoya.
Sedangkan targetnya, layaknya seorang pedofil bisa menyasar siapa saja, tak memandang jenis kelamin.
"Targetnya bisa laki-laki dan perempuan, selama dia masih anak-anak" ungkapnya.
Sampai saat ini pihak kepolisian terus mengungkap fakta-fakta baru tentang pelaku pelecehan terhadap anak-anak.
Salah satunya adalah adanya fakta, dua anak laki-laki berusia 12 dan 14 tahun dipaksa berhubungan intim dengan pelaku.
Menurut pengakuan korban, mereka dicekoki film dewasa terlebih dahulu oleh pelaku, selanjutnya anak-anak dipaksa bercinta dengan pelaku.
Namun, pengakuan ini masih harus dikroscek kepada tersangka.
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |