Nakita.id - Meski selalu memegang atm dengan saldo Rp1 miliar, ternyata kehidupan keluarga Wowon sangat pas-pasan.
Istri keempat Wowon bernama Iis Suryati mengungkapkan, dirinya hidup serba kekurangan.
Sebab, Wowon hanya memberikan uang yang tidak mencukupi setiap bulannya.
Bahkan, ia kerap mengutang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Tak hanya itu, sang istri juga mengatakan Wowon dan dirinya tak punya tempat tinggal.
Tanah yang dijadikan rumah tinggal sekarang milik orangtua Wowon.
"Rumah ini milik ibu mertua," tandasnya.
Begitu juga dengan aset, Wowon tak punya aset tanah, kebun, atau kendaraan.
"Enggak punya apa-apa, enggak punya harta benda," jawab Iis singkat seperti dikatakannya di kanal youtube Metrotvnews.
Sampai sekarang polisi terus menyelidiki aset Wowon Cs dari hasil penipuan yang konon mencapai rp1 miliar lebih.
Bahkan, jumlah itu bisa lebih karena sampai saat ini saja sudah hampir 11 TKW yang merasa ditipu oleh komplotan Wowon Cs.
Bukan tidak mungkin saat ini aset-aset itu tak lama lagi akan dibongkar aparat kepolisian.
Iis Suryati mengatakan, Wowon adalah pribadi yang baik.
Tak ada gelagat aneh dan mencurigakan dari suami yang hidup bersamanya sejak 2005 itu.
Karena itu, ia sangat kaget dengan penangkapan sang suami.
Wowon sendiri diciduk polisi karena menjadi salah satu dari tiga pelaku pembunuhan berantai dengan modus memperkaya para korban.
Konon, Wowon Cs punya kekuatan supranatural yang dapat menggandakan kekayaan korban.
Hanya saja, Iis mengatakan di rumahnya tak ada tanda-tanda praktik perdukunan, apalagi keseharian Wowon dihabiskan untuk bekerja di pabrik beras.
Memang, sebelum menikahinya, Wowon sempat blak-blakan punya 3 istri, tapi telah diceraikannya.
Tak tahunya, para istri Wowon tersebut telah dibunuh.
Ia bahkan tak tahu kalau ada satu mayat anak berusia 2 tahun yang dimakamkan di samping rumahnya.
Di rumah itu jugalah terdapat lubang yang kuat diduga sebagai tempat kubur korban selanjutnya Wowon.
Berdasarkan penyelidikan, ada kemungkinan dua lubang itu disiapkan untuk para TKW yang menuntut setorannya dikembalikan.
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR