Nakita.id - Anak yang usianya sudah bukan bayi lagi tentu membutuhkan nutrisi atau makanan tambahan.
Susu formula biasanya dijadikan pilihan makanan tambahan dan juga makanan selingan bagi anak.
Sayangnya, tak semua anak cocok dengan susu formula.
Bahkan anak juga kerap kali mengalami alergi ketika tidak cocok dengan susu.
Tapi tak perlu khawatir, jika tak cocok dengan susu sapi, susu kedelai bisa menggantikannya.
Tak semua anak tahan pada susu sapi, entah lantaran alergi maupun karena menderita autis.
Jika alergi, berarti ada bahan yang membuat anak tak tahan.
Jadi, kalau ia alergi susu sapi, kenapa tak memilih susu kedelai?
Kandungan kedelai sangat banyak.
Ada protein, lemak, serat, karbohidrat, vitamin, dan mineral.
Boleh dibilang, kedelai merupakan sumber protein dan sumber lemak tak jenuh yang baik.
Baca Juga: Mudah Ditemukan dan Harganya Murah, Berikut Snack Bayi 6 Bulan Alergi Susu Sapi
Apalagi molekul pada protein kedelai, ukurannya tak terlalu besar dan komposisinya juga tak sebanyak susu dari hewan, sehingga tak ada hal yang menyebabkan anak tak tahan.
Kecuali, kalau masalahnya ada pada pencernaan sehingga protein apa pun, baik hewani maupun nabati, tak bisa dicerna anak dan menimbulkan diare.
Memang di dalam kedelai terdapat beberapa bahan yang merugikan, seperti tripsin inhibitor dan saponin yang dapat menghambat penyerapan protein oleh tubuh sehingga tidak efisien.
Padahal, anak memerlukan protein untuk pertumbuhannya.
Selain itu, kedelai mengandung fitat yang dapat menghambat penyerapan zat besi, yang sebetulnya amat diperlukan anak.
Tapi, toh orang tua tak perlu kelewat cemas terhadap bahan-bahan merugikan itu.
Selain karena hampir semua tanaman memang meilikinya, bahan-bahan tersebut bisa dihilangkan lewat proses pemanasan atau pada proses pengolahan dalam industri.
Terlebih lagi, industri yang menggunakan protein kedelai untuk makanan bayi dan anak, biasanya sudah punya aturan dan syarat tertentu dalam mengolahnya, sehingga zat-zat yang merugikan itu dapat dibuang.
Ada dua macam susu kedelai.
Pertama, yang terdiri atas protein kedelai saja.
Dibuat dari konsentrat protein kedelai yang kemudian diformulasikan menjadi susu, sementara bahan lainnya dibuang.
Baca Juga: Benarkah Alergi Susu Sapi Bikin Anak Kurus? Begini Penjelasannya
Setelah diformulasikan, mutu susu kedelai tak kalah dengan susu sapi karena proteinnya bisa mencapai kadar protein susu sapi.
Susu formula kedelai yang melalui proses industri bahkan sudah menerapkan aturan perbandingan zat gizi secara tepat, atau sudah diberi zat tambahan berupa vitamin dan mineral.
Dengan begitu, komposisinya bisa disamakan dengan susu formula sapi dan dapat digunakan secara efisien untuk pertumbuhan anak sejak bayi.
Susu kedelai jenis kedua dibuat dari sari kedelai.
Mulanya biji kedelai dihancurkan, diambil sarinya, dan ditambahkan air, sehingga di situ masih terlarut protein, lemak, serta karbohidratnya.
Walaupun tak semua zat-zat itu larut dalam air.
Namun, Susu berupa sari kedelai ini sebaiknya hanya dikonsumsi orang dewasa atau anak berusia di atas 2 tahun karena kandungan zat gizinya tak mencukupi.
Jadi, untuk anak pilihlah susu kedelai yang merupakan formulasi protein kedelai.
Jika anak sudah berusia di atas 2 tahun, tak masalah memberinya susu kedelai murni buatan sendiri.
Kalau ingin membuat sendiri, gunakan 150 gram kedelai untuk dijadikan satu liter sari kedelai.
(Sumber: Tabloid Nakita)
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR