Nakita.id - Pola asuh anak merupakan salah satu hal terpenting dalam perjalanan sebagai orang tua.
Ini karena pola asuh anak akan berdampak pada karakter dan sikap saat mereka dewasa.
Penting bagi orang tua untuk mengetahui pola asuh anak yang tepat agar si Kecil tumbuh dengan baik.
Belakangan ini, topik kesehatan mental sedang ramai menjadi bahasan publik.
Banyak faktor yang memengaruhi kesehatan mental, salah satunya cara mereka dibesarkan orang tua.
Pola asuh yang bagus akan menghasilkan anak yang bahagia dan percaya diri.
Sementara pola asuh yang salah akan menyebabkan trauma pada anak.
Sayangnya, tidak banyak orang tua tahu betapa besarnya dampak pola asuh mereka pada anak.
Moms dan Dads bisa melihat kembali cara kalian membesarkan si Kecil dan membandingkan hasilnya.
Apakah menurut kalian pola asuh tersebut baik?
Melansir dari Raising Children, ada beberapa pola asuh yang ternyata menimbulkan trauma pada anak.
Baca Juga: Cari Tahu Tentang Pola Asuh Demokratis dan Pentingnya Memahami Emosi Anak
Anak-anak memang makhluk yang suka ribut dan pastinya sulit membuat mereka mendengarkan Moms. Jika sudah begini, kalian mungkin tergoda untuk memukul anak.
Banyak orang percaya kalau hukuman fisik bisa mendisiplinkan anak, tapi nyatanya tidak demikian.
Penelitian menunjukkan kalau hukuman fisik cenderung membuat anak sulit mengatur emosi mereka ketika dewasa.
Selain itu, akan muncul perasaan was-was, khawatir, depresi dan kesulitan melihat dunia dengan positif.
Moms mungkin sering berteriak ketika akan tidak mau mendengarkan.
Hal ini ini salah besar, apalagi jika kalian sedang berada di ruang publik.
Ketika kita berteriak pada anak, itu akan membuat mereka merasa malu.
Hal ini bisa menimbulkan trauma dan merasa tidak dicintai oleh orang tuanya.
Semua orang tua tentunya ingin anaknya menjadi sukses, terutama dalam pendidikan.
Tapi bukan berarti Moms dan Dads menghendaki anak mendapatkan nilai bagus.
Baca Juga: Jenis-Jenis Pola Asuh Pada Anak dan Dampaknya Terhadap Emosi Anak
Apalagi jika Moms menempatkan nilai bagus lebih penting daripada usaha yang sudah dilakukan.
Ini akann membuat rasa percaya diri anak terpengaruh dan membuat mereka merasa tidak berharga.
Pasangan suami istri memang sering berbeda pendapat.
Ini merupakan hal normal yang bisa terjadi pada siapa saja.
Namun, Moms dan Dads perlu ingat untuk tidak bertengkar di hadapan anak.
Ini karena anak sangat cerdasa dan waspada, mereka tahu apa yang orang tua lakukan.
Anak yang tumbuh melihat orang tuanya bertengkar akan menganggap hal tersebut sebagai solusi menyelesaikan masalah.
Ketika anak meminta saran untuk menyelesaikan masalah, hal ini mungkin terlihat bukan hal besar untuk Moms.
Tapi, hal ini sangat penting dari sudut pandang anak.
Jika kalian mengacuhkan hal tersebut, ini akan berdampak pada kesehatan mental anak.
Si Kecil akan merasa tidak dicintai, tidak berharga dan tidak dihargai.
Baca Juga: Mengenal Pola Asuh Permisif Pada Anak dan Bagaimana Contohnya
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR