Nakita.id - Begini cara menabung gaji UMR yang tidak sulit untuk dilakukan, Moms dan Dads hanya perlu telaten dan berkomitmen.
Banyak orang mengalami kesulitan menabung, itu sebabnya Moms perlu tahu tentang tips nabung gaji UMR.
Ya, tips nabung gaji UMR akan membantu Moms mengelola keuangan meski dengan pemasukan yang pas-pasan.
Apalagi, sekarang beberapa kebutuhan rumah tangga sedang naik-naiknya karena kenaikan harga BBM.
Jadi, Moms dan Dads harus bekerja sama agar tetap bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari tapi tetap bisa menabung.
Kerjasama ini sangat penting apalagi di tengah kesulitan seperti sekarang ini.
Saling menguatkan dan mengingatkan adalah kuncinya.
Selain itu, pengelolaan uang menjadi salah satu topik yang menarik untuk dibahas, terutama untuk pasangan suami istri.
Prinsip mengatur keuangan sebenarnya hanya sederhana Moms, yakni tidak boleh besar pasak daripada tiang.
Artinya, pengeluaran tidak boleh lebih besar dari pendapatan.
Agar kebutuhan sehari-hari terpenuhi, Moms bisa membuat sejumlah pos pengeluaran.
Salah satunya adalah menabung, yang harus dilakukan setelah gajian, bukan uang sisa setelah dibelanjakan.
Simak cara menabung gaji UMR berikut ini!
Kalau dipikir gaji UMR memang sangat sedikit, membayangkannya saja Moms seakan tak bisa hidup.
Tapi, kalau Moms mensyukurinya pasti akan sangat cukup untuk kebutuhan, bahkan bisa ditabung dan untuk masa depan.
Cara mulainya, dengan menabung dengan metode 50 30 20.
Apa itu cara jitu menabung dengan metode 50 30 20?
Metode menabung 50 30 20 merupakan cara mengalokasikan anggaran menurut tiga kategori.
Di antaranya: kebutuhan, keinginan, dan investasi atau tabungan.
Aturan ini membantu Moms membangun memanajemen anggaran finansial yang sehat.
Berikut ini adalah rinciannya masing-masing.
Sebanyak 50 persen dari penghasilan bulanan perlu Moms gunakan untuk memenuhi kebutuhan bulanan.
Baca Juga: Apa Bisa Beli Rumah dengan Gaji UMR? Simak Tips Mengatur Keuangan dari Financial Planner Berikut Ini
Kebutuhan adalah tagihan-tagihan yang mutlak harus dibayar dan merupakan hal-hal yang diperlukan untuk bertahan hidup.
Misalnya,untuk membayar sewa atau hipotek, pembayaran mobil, bahan makanan, asuransi, perawatan kesehatan, pembayaran utang minimum, dan kebutuhan rumah tangga lainnya.
Setengah dari penghasilan seharusnya adalah semua yang dibutuhkan untuk menutupi kebutuhan dan kewajiban.
Jika dirasa kebutuhan menghabiskan lebih dari yang dianggarkan, mungkin Moms harus mengurangi keinginan atau mencoba mengurangi gaya hidup.
Setelah kebutuhan selesai dianggarkan, saatnya Moms bisa mengalokasikan 30 persen untuk memenuhi keinginan.
Keinginan adalah semua apa yang dinginkan tetapi sebenarnya tidak dibutuhkan untuk bertahan hidup. Sifatnya hanya untuk membuat hidup lebih menyenangkan dan menghibur.
Mereka mungkin termasuk: hobi, liburan, pergi ke tempat yang diinginkan, atau sekadar untuk membayar layanan digital dan streaming untuk nonton film.
Keinginan termasuk untuk mencakup meningkatkan apa yang selama ini dimiliki, seperti memilih makanan yang lebih mahal, meng-upgrade handphone, mobil, dan semacamnya.
Terakhir, cobalah untuk mengalokasikan 20% dari pendapatan bersih untuk tabungan dan investasi.
Kategori ini termasuk tabungan likuid seperti dana darurat, tabungan pensiun, dan investasi lainnya seperti rekening perantara.
Setidaknya Moms harus memiliki setidaknya tiga bulan tabungan darurat di tangan jika nanti kehilangan pekerjaan atau peristiwa tak terduga terjadi.
Baca Juga: Tips Nabung Gaji UMR Agar Uang Tidak Habis di Awal, Begini Langkahnya Menurut Perencana Keuangan
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR