Nakita.id – Angka stunting di Indonesia masih dinilai cukup tinggi.
Stunting sendiri merupakan permasalahan kekurangan gizi dalam waktu yang cukup lama.
Dilansir dari berbagai sumber, program bidan cegah stunting juga bisa dilihat dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap Keluarga Berencana (KB), Pasangan Usia Subur (PUS) serta penurunan angka stunting di Indonesia.
KB pasca persalinan sebagai peran bidan dan menurunkan stunting.
Penurunan angka stuntuing juga dilakukan melalui pemeriksaan kesehatan pra nikah.
Serta memperhatikan asupan makanan yang bergizi untuk ibu hamil.
Sampai memantau seribu hari pertama kelahiran.
Peran bidan untuk mencegah stunting perlu diberikan dukungan oleh semua pihak.
Seperti BBKN bersama bidan yang terus memberikan pendampingan dan edukasi kepada keluarga berisiko stunting.
Bidan juga bisa terus melakukan kampanye terkait jarak kehaliran.
Pasalnya ada kaitan yang erat antara stunting dengan jarak usia kelahiran yang terlalu dekat.
Baca Juga: Apa Saja Peran Bidan dalam Cegah Stunting? Simak Selengkapnya
Bidan dan BKKBN selama ini telah bekerja sama untuk mengatasi stunting.
Beberapa program lainnya pun telah dilakukan bersama-sama.
Seperti dengan melaksanakan Gebyar Bulan Pelayanan KB.
Kemudian diteruskan dengan pelayanan KB.
Pendekatan dan pendampingan keluarga oleh bidan juga bisa membantu percepatan penurunan stunting.
Stunting pada anak bisa disebabkan oleh banyak faktor.
Mulai dari faktor genetik hingga kurangnya asupan nutrisi selama kehamilan dan setelah lahir.
Tingkat pengetahuan orangtua yang rendah mengenai tumbuh kembang anak normal juga jadi faktor mengapa angka stunting masih terbilang tinggi.
Proses pemeriksaan kehamilan di bidan dapat mengurangi risiko seorang anak mengalami stunting.
Agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal, ibu perlu memastikan kebutuhan nutrisi cukup di 1000 hari kehidupannya.
Dimulai sejak masih menjadi janin hingga usia sekitar 2 tahun.
Disinilah peran bidan dibutuhkan untuk memberikan arahan makanan apa saja yang sebaiknya dikonsumsi selama masa kehamilan.
Umumnya, ibu hamil diminta untuk mengonsumsi beragam jenis makanan sehat dan bergizi seimbang.
Seperti ikan, telur, daging, kacang-kacangan, biji-bijian, buah dan sayur serta lainnya.
Rutin melakukan pemeriksaan kandungan di bidan termasuk upaya untuk mencegah stunting pada anak.
Dengan cara ini, para bidan bisa memantau tumbuh kembang janin.
Bidan akan melihat dan mendeteksi apakah terdapat masalah pada janin dan kesehatan pada ibu atau tidak.
Sehingga, bidan bisa melakukan penanganan lebih awal.
Pencegahan stunting bukan hanya tugas seorang bidan saja.
Akan tetapi dibutuhkan peranan dari masyarakat di dalamnya.
Kesadaran akan bahaya stunting perlu dikenali sedari awal.
Rutin kontrol pertumbuhan dan perkembangan anak bisa dilakukan di bidan, dokter maupun posyandu.
Baca Juga: Cegah Stunting dengan Kreasi Menu PMT Posyandu Balita, Sehat dan Bergizi
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR