Nakita.id - Moms, apakah suami kecanduan main game akhir-akhir ini?
Kecanduan main game memang kerap dialami oleh banyak orang sekarang, tak terkecuali suami.
Lantas, apa saja penyebab suami kecanduan main game itu sendiri?
Melansir dari Psychology Today, kecanduan main game merupakan suatu pola perilaku bermain game yang sulit dikendalikan dan terus berlanjut meski sudah tahu ada konsekuensi negatif dalam kehidupannya.
Game yang dimaksud disini bisa game offline maupun game online.
Akan tetapi, game online akan menjadi fokus utama yang akan dibahas di sini ya, Moms.
Sampai saat ini, para ahli masih memperdebatkan apakah game merupakan sebuah 'kecanduan', seperti kecanduan narkoba atau alkohol, atau tidak sama sekali.
Bahkan, ada juga yang masih memperdebatkan apakah bermain game sendiri merupakan hal yang buruk atau tidak.
Padahal, menurut dr. James Darmapuspita, Sp.KJ, psikiater di Brawijaya Clinic Kemang, bermain game itu bukan merupakan suatu masalah.
"(Bermain) game itu tidak masalah, asal tidak dilakukan secara berlebihan," kata dr. James saat diwawancara Nakita pada Selasa (13/9/2022).
"Selama masih (batas) normal, itu tidak apa-apa sebenarnya," lanjutnya mengatakan.
Namun, menurut dr. James, ada kriteria tertentu yang menyebut bermain game sudah dianggap lebih mengganggu. Atau, kita kenal dengan sebutan kecanduan main game.
"Beberapa waktu belakangan ini, WHO dan DSM (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders) itu sudah mengeluarkan kriteria yang khusus tentang internet gaming disorder (kelainan bermain game online)," ungkap dr. James.
"Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi untuk menentukan bahwa orang tersebut bermasalah, atau sudah menjadi disorder atau kesehatan mental," lanjutnya menyampaikan.
Pertama, adalah preokupasi atau kondisi dimana kegiatan sehari-harinya hanyalah bermain game, dari bangun tidur sampai mau tidur.
Lalu yang kedua, kondisi dimana orang tersebut sedang asyik bermain game dan tiba-tiba diambil. Atau, tidak bisa bermain game karena ada perasaan yang tidak menyenangkan.
"Terus yang ketiga, setiap harinya atau setiap saatnya ada peningkatan intensitas dan kesulitan untuk berhenti dari bermain game, walau dia sudah tahu kalau ini (bermain game) tidak bagus," sebut dr. James.
"Terus yang berikutnya adalah, dia tidak bisa menikmati lagi hal-hal yang sebelumnya dia nikmati," sebutnya lagi.
Terakhir, lanjut dr. James, adalah sudah mulai berbohong demi bermain game kepada keluarga terutama pasangan.
"Ada beberapa kriteria lain, tapi paling tidak ada 5 yang sudah termasuk ketergantungan," terangnya.
"Selama itu (bermain game) tidak mengganggu, itu tidak termasuk ketergantungan," lanjutnya menerangkan.
Moms harus tahu, suami yang kecanduan main game sendiri tentu dapat berujung menimbulkan akibat besar.
"Masalah itu (kecanduan bermain game) sudah ada ketika sudah mengeluh tentang bermain game. Masalahnya sudah panjang lebar," terang dr. James.
"Game itu ibaratnya sudah gejala. Jadi, jangan langsung menyalahkan game-nya, jangan menyalahkan jumlah waktu bermainnya juga," pesannya.
dr. James menyampaikan, jika masalah kecanduan main game sudah sampai mengganggu, itu sudah termasuk dalam kategori harmful dan dimasukkan sebagai kelainan (disorder).
"Harus cepat-cepat berobat. Karena itu bakal merusak semuanya, dari karier hingga kehidupan rumah tangga, pasti tidak akan berjalan baik," ucapnya dengan tegas.
Meski begitu, dr. James mengingatkan bahwa tidak ada seorang termasuk suami dan istri yang tiba-tiba kecanduan sesuatu karena melarikan diri dari suatu hal.
Menurut dr. James, kecanduan sendiri sudah ada sebelum ataupun setelah menikah.
"Jadi, yang penting adalah kedua pasangan tetap datang (ke klinik) dan nanti dicari tahu siapa yang harus 'dibetulkan'. Karena kadang-kadang, ada yang menyalahkan pasangannya sendiri dan itu belum tentu," katanya.
"Jadi, nanti kita harus lihat lagi masalahnya apa," tutupnya.
Nah, itu tadi penjelasan terkait penyebab suami kecanduan main game ya, Moms.
Penting untuk diingat, tak hanya suami saja yang bisa mengalami kecanduan main game. Istri pun bisa alami kecanduan main game.
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR