Nakita.id - Harusnya, orang tua menciptakan dokter sebagai figur yang familiar.
Sebagian besar orang tua biasanya mengambil alih semua jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dokter.
Anak cuma diam dan menyaksikan orang tua yang menjelaskan tentang gejala-gejalanya pada dokter.
Pada anak yang masih kecil, pembicaraan dengan dokter memang harus dilakukan orang tua mengingat keterbatasan bahasa anak dan keterbatasan waktu dokter.
Namun pada anak yang kemampuan verbalnya sudah berkembang, sekalipun masih balita, ada baiknya membiarkan anak menjawab sendiri beberapa pertanyaan dokter.
Dengan demikian ada interaksi antara anak dan dokter.
Figur dokter tak lagi dipandang sebagai tokoh misterius yang suka menjatuhkan hukuman suntikan.
Berikut apa yang harus diceritakan saat kunjungan ke dokter anak.
Ceritakan gejala-gejala sakit si kecil, kapan mulainya, dan tindak pertolongan apa saja yang sudah dilakukan di rumah.
Untuk anak yang sudah besar bisa diminta menceritakan sendiri apa saja yang ia rasakan tentang sakitnya itu.
Sekali lagi, hal ini supaya ada interkasi antara anak dan dokter.
Khusus bayi, bila merupakan sakit yang pertama kali, ceritakan pula riwayat kelahirannya karena secara tak langsung dapat menceritakan kondisi bayi.
Misal, bayi lahir normal dengan yang lahir melalui sesar sudah lain artinya.
Khususnya bila sesar dilakukan karena indikasi bayi semisal gawat janin.
Bila sudah tahu riwayat kelahiran, dokter akan melakukan tindakan berbeda.
Dokter akan memiliki gambaran problem yang bisa diderita bayi.
Jadi, pendekatannya akan lebih tepat dan mempermudah memberikan keputusan serta obat yang harus diresepkan.
Agar anak bisa lebih relaks saat disuntik, biarkan ia membawa mainan kesayangannya.
Selain itu, orang tua dapat membantu membuatnya lebih relaks dengan menceritakan pengalaman-pengalaman menarik kepada anak, seperti peristiwa liburan atau jalan-jalan ke mal.
Tanyakan apa saja yang ingin kita ketahui seputar penyakit si kecil dan obat yang diresepkan dokter.
Misalnya, mengapa obat itu diberikan, apa manfaatnya, risiko yang ditimbulkan, apa yang harus dilakukan bila terjadi sesuatu.
Orangtua juga jadi bisa tahu dalam kondisi apa si kecil perlu dibawa ke rumah sakit, apakah perlu surat pengantar sekarang atau nanti dan sebagainya. (Sumber: Tabloid Nakita)
Baca Juga: Mengenal Maternity Room, Salah Satu Layanan Pemeriksaan Kehamilan di Rumah Sakit Swasta Besar Ini
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR