Sebab, dengan cara itulah, Si Kecil secara perlahan-lahan mempersiapkan diri untuk fokus melakukan segala aktivitas di dalam kelas Montessori.
“Anak dibiarkan untuk beradaptasi, untuk settle in sendiri badannya dia, untuk siap melepaskan segala hal yang terjadi sebelum dia tiba di sekolah, lalu dia ready bahwa dia ada di sekolah dan akan berkegiatan,” tutur Mayang.
Ketika Si Kecil sudah menyesuaikan diri, Mayang mengatakan Si Kecil nantinya akan masuk ke dalam tahap memilih kegiatan apa yang ingin dilakukan di dalam kelas Montessori.
Saat memasuki tahapan tersebut, biarkanlah Si Kecil untuk memilih apa yang ingin dilakukan.
Sebab, fokus anak mulai akan terbentuk, apabila di dalam kelas Montessori ia melakukan apa yang disukainya.
“Ini sebenarnya siklus aja. Nanti pada fase berikutnya, dia akan lebih eksploratif. Dibiarkan aja, dihargai prosesnya,” jelas Mayang.
Mayang juga menyebutkan, setiap anak memiliki fokus dengan jangka waktu yang berbeda-beda nih, Moms.
Ada anak yang memiliki fokus melakukan suatu hal dengan jangka waktu yang lama.
Namun, ada juga segelintir anak yang membutuhkan jeda waktu untuk kembali fokus melakukan aktivitasnya di dalam kelas Montessori.
“Kalau dalam prinsip Montessori, kita harus hargai kecepatan anak, menghargai pilihan-pilihan anak. Meskipun dengan tetap memandu ia dalam berkegiatan,” ungkapnya lagi.
Apabila Moms and Dads saat ini berencana memasukkan Si Kecil ke sekolah dengan metode pendidikan Montessori, ada baiknya Moms and Dads simak tips mempersiapkan diri dari psikolog anak berikut ini.
Penulis | : | Geralda Talitha |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR