Begitu pun anak dengan kadar natrium rendah dan temperatur tinggi.
Keadaan yang paling sering menyebabkan kejang demam untuk pertama kali adalah: riwayat keluarga dengan kejang demam, pemulangan neonatus lebih dari 28 hari, perkembangan terlambat (misal, kepala kecil, retardasi mental).
Setelah kejang demam pertama, ada kemungkinan anak akan mengalami kejang lagi.
Faktor risiko terulangnya kejang adalah: usia muda saat terjadi kejang pertama kali, riwayat keluarga dengan kejang demam ataupun epilepsi, cepat kejang setelah demam, dan temperatur yang rendah saat kejang.
Tiap anak punya ambang kejang sendiri-sendiri. Saat ia kejang pertama kali, catat suhunya. Jika sebelumnya 38,5 derajat Celsius sudah kejang, maka yang berikutnya pada suhu 38,5 ada kemungkinan akan kejang lagi.
Bila suhu demikian sudah kejang, ada kemungkinan ia akan mudah kejang. Lain hal jika kejang demam yang pertama dalam suhu 41 derajat Celsius, maka ia akan sulit kejang kecuali suhunya mencapai 41 derajat Celcius.
Karena merupakan kejang demam, maka demamnya yang harus dicegah.
Bila saat kejang demam pertama suhunya, misal, 40 derajat Celsius, maka saat suhunya 39 derajat Celsius harus cepat-cepat diberi obat anti kejang atau penurun panas.
Cari pula penyebab demam, apakah lantaran infeksi telinga, saluran pernafasan, atau infeksi saluran pencernaan. Bila tak diketahui pasti, biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan fungsi lumbal.
Dokter akan mengambil cairan dari punggung pasien untuk memastikan apakah penyebabnya infeksi susunan syaraf pusat atau bukan; dilanjutkan pemeriksaan EEG bila kejang demam kompleks.
Demikian yang Moms harus ketahui mengenai obat bayi yang mengalami kejang demam atau step. (Sumber: Tabloid Nakita)
Baca Juga: Rekomendasi Obat Demam Bayi 0-6 Bulan, Tak Perlu Khawatir Moms!
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR