Pada Desember 2016, studi mengenai etilen oksida dilakukan terhadap pekerja yang dikaitkan langsung dengan peningkatan risiko kanker sel darah putih. Hasil penelitian itu menunjukkan adanya peningkatan risiko kanker payudara pada pekerja wanita yang terpapar etilen oksida. Dikutip dari National Cancer Institute, paparan etilen oksida dalam jangka panjang dapat menyebabkan penyakit kanker limfoma dan leukimia. Paparan bahan kimia ini bisa terjadi melalui inhalasi dan makanan yang dikonsumsi. Meskipun dilarang, Codex Allimentarius Commission (CAC) sebagai organisasi internasional di bawah WHO/FAO belum mengatur batas maksimal residu bahan kimia ini sehingga pengaturannya berbeda di tiap negara.
KOMENTAR