Nakita.id - Mengasuh anak memasuki usia remaja perlu kesiapan dari orangtua.
Mengasuh anak memasuki usia remaja bukan hanya soal menemani mereka tumbuh hingga usianya terus bertambah.
Akan tetapi Moms perlu memberikan arahan, bimbingan dan pengawasan ketika mengasuh anak memasuki usia remaja.
Saat memasuki remaja mereka sudah bukan lagi anak-anak, tetapi sudah memasuki masa transisi menjadi orang dewasa.
Dalam proses pencarian jati diri mereka, anak akan mengalami perubahan.
Tak jarang perubahan anak ini membuat orangtua dilanda rasa khawatir.
Tak sedikit pula orangtua yang terlalu meresahkan kehidupan anaknya ketika memasuki usia remaja.
Kekhawatiran berlebihan ini kerap membuat orangtua stres.
Lantas bagaimana cara penanganan yang tepat bagi orangtua yang begitu sangat khawatir ketika mengasuh anak memasuki usia remaja?
Kekhawatiran orangtua akan masa depan anak memang jadi hal lumrah terjadi.
Tentu saja semua orangtua menginginkan anaknya bisa tumbuh menjadi generasi positif yang bermanfaat untuk orang sekitar.
Namun, menyadari lingkungan remaja yang begitu bebas banyak orangtua yang dilanda kecemasan berlebih.
Moms mungkin takut jika anak salah dalam memilih pergaulan.
Yang mana bisa saja membuat anak remaja terjerumus ke dalam pergaulan yang menyesatkan.
Orangtua harus menyadari mereka masih punya andil untuk memberitahu hal apa saja yang boleh dan tidak boleh putra-putri mereka lakukan.
Menurut Deputi Bidang Pemenuhan Anak Kemen PPPA Ir. Agustina Erni Susiyanti,M.Sc, dalam wawancara bersama Nakita, Selasa (19/7/2022) mengatakan jika kecemasan orangtua bisa dicegah jika mereka menerapkan pola pengasuhan yang positif.
"Pola pengasuhan yang tepat seperti pengasuhan positif dapat membentuk karakter positif anak," ucap Erni.
Menurutnya pola pengasuhan yang diberikan orangtua akan memengaruhi bagaimana anak bersikap dan berperilaku.
Saat memasuki usia remaja hubungan anak bukan hanya dari lingkungan keluarga saja.
Seiring bertambahnya usia mereka akan berinteraksi dan bertemu banyak orang.
Lingkungan sekitar anak inilah yang bisa saja merubah perilaku anak.
Maka berikan pondasi yang kuat dalam bergaul dan memberikan arahan yang sesuai agar anak tidak terpengaruh ke dalam hal negatif.
Sehingga anak bisa teguh dalam pendirian meskipun berada di lingkungan yang kurang baik.
"Pengasuhan yang positif, sehingga anak ketika berada di lingkungan pergaulannya tidak mudah dipengaruhi," tutur Erni.
Tak ada salahnya juga Moms memberikan informasi yang akan terjadi di kehidupan orang dewasa.
Seperti misalnya memberikan edukasi berupa pendidikan seks, minum-minuman beralkohol atau informasi akan bahaya penggunaan narkoba.
Tantangan dalam mengasuh anak memasuki usia remaja rentan membuat orangtua stres.
Moms perlu mengelola stres dengan cara yang sehat.
Seperti contoh jika Moms khawatir akan kondisi anak sebaiknya tidak memarahi mereka.
Namun dekati anak dan ajak mereka untuk berdiskusi.
Tanyakan pada mereka soal kehidupannya sehari-hari dan apakah ada masalah yang merundungnya.
Saat anak bercerita sebaiknya Moms dengarkan keluh kesahnya.
Dengarkan tanpa perlu menghakimi dan mencari-cari kesalahan anak.
Bila diperlukan, Moms bisa memberikan atau mencari solusi bersama-sama.
Jangan sampai stres yang Moms hadapi ini mengganggu keseharian dan berdampak buruk juga pada anak.
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR