Nakita.id – Saat lapar menghadang atau dihadapkan makanan kesukaan, keinginan untuk makan berlebihan biasa muncul.
Makan secara berlebihan dapat mendekatkan dengan berbagai masalah pencernaan.
Sistem pencernaan memecah makanan dan minuman kemudian mengubah nutrisi menjadi energi.
Selanjutnya energi ini dapat digunakan oleh tubuh atau disimpan untuk digunakan nanti.
Terkadang selama proses pencernaan ini mengalami masalah yang menyebabkan mual.
Muncul perasaan tidak enak dan tidak nyaman di perut saat ingin memuntahkan makanan yang sudah dimakan.
Rasa mual seringkali timbul saat terlalu banyak makanan yang masuk ke dalam perut.
Namun jika hal itu terus terjadi setiap makan, bisa jadi menandakan kondisi yang perlu mendapatkan penanganan khusus.
Dilansir dari Times Now News, berikut sejumlah fakor yang bisa membuat Moms merasa mual setelah makan.
1. Inveksi virus atau bakteri
Kebersihan makanan dan tempat yag tidak diperhatikan benar-benar, dapat membawa infeksi virus dan bakteri penyebab keracunan makanan.
Penyakit perut dapat menyebabkan mual setelah makan berlangsung 24 jam hingga 48 jam.
Namun infeksi ini biasanya datang dengan gejala lain seperti nyeri otot dan sendi.
2. Alergi makanan
Alergi makanan cenderung memiliki efek yang berbeda-beda pada setiap orang. Sementara, muntah dianggap sebagai gejala pertama dari awal alergi makanan.
Untuk itu, bila Moms mengalami muntah setelah mengonsumsi makanan maka sebaiknya langsung berhenti memakannya.
3. Stres dan kecemasan
Tubuh dapat mengalami reaksi fisik terhadap stres dan kecemasan jika tidak ditangani dengan baik pada waktunya.
Menurut dokter, alasan utama untuk mengalami gejala fisik adalah respon otak terhadap banyak hormon yang dikosongkan ke aliran darah oleh sistem endokrin.
Akhirnya, kondisi tersebut memaksa tubuh untuk bereaksi dengan cara muntah.
4. Refluks asam
Pada beberapa kondisi rasa mulas disebabkan karena mengonsumsi makanan ekstra pedas dan berminyak, hingga menimbulkan sensasi terbakar di dada bagian atas yang menyebabkan mual.
Reaksi serupa juga terjadi ketika sejumlah besar asam di perut naik kembali ke kerongkongan yang dikenal sebagai refluks asam.
5. Sindrom iritasi usus besar atau IBS
Kondisi ini cukup umum dialami seiring dengan tingginya konsumsi junk food. IBS terjadi karena penyumbatan tinja di usus sehingga menyebabkan rasa mual yang buruk.
6. Penyakit medis
Sejumlah kondisi kesehatan juga turut menyebabkan mual setelah makan salah satunya diabetes.
Memiliki gula darah rendah atau tinggi menyebabkan perut memperlambat proses pencernaan yang membuat rasa mual itu terjadi.
Selain itu penyakit pankreatitis yang terjadi karena enzim yang pankreas ciptakan untuk memecah makanan meradang dan rusak juga dapat memperburuk rasa mual ini.
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR