Dia menambahkan bahwa cahaya, panas, kelembaban, transmisi gas, dan kontaminasi mikroorganisme semuanya berdampak pada umur panjang.
Selain itu, produk berbasis air, termasuk cairan, krim dan lotion lebih rentan terhadap pembusukan bakteri.
Terutama jika produk sering bersentuhan dengan tangan ketika mengambilnya. Meski begitu bukan berarti produk berbasis minyak bisa lebih awet ya Moms.
Ahli kimia komestik, Jim Hammer mengatakan mereka dapat mengoksidasi dari waktu ke waktu, menyebabkan perubahan warna dan bau yang tidak terkait dengan bakteri.
Bagaimana bisa tahu jika produk perawatan kulit telah kadaluarsa tanpa tanggal yang dinyatakan dengan jelas?
Moms mungkin pernah menjumpai produk yang tidak jelas mencantumkan tanggal kadaluarsanya.
Jika sudah begitu, menurut Spinatto cara yang bisa dilakukan adalah mengamati perubahan dalam warna, tekstur, atau aroma. Apabila menemukan perubahan maka sudah saatnnya untuk membuangnya.
Lantas amankah memakai produk perawatan kulit yang sudah kadaluarsa?
Di lain tempat, Erum Ilyas, MD, dokter kulit bersertifikat di Schweiger Dermatology Group di King of Prussia, PA dalam Well and Good, mengatakan meskipun menggunakannya secara teknis tidak akan membahayakan, mereka juga tidak ada gunanya.
Produk-produk yang sudah kadaluarsa mengalami perubahan komposisi bahan kimia yang menurunkan kefektivitasannya.
Kemudian dilansir dari Allure, dokter kulit bersertifikat Shari Marchbein, MD, satu jenis produk yang tidak boleh mengambil risiko saat kadaluarsa adalah tabir surya.
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR