"Pemaknaan terhadap hal tersebut sangat berpengaruh terhadap perasaan kita, ketika perasaan kita jauh lebih baik maka perilaku akan jauh lebih positif," ujar Ayoe.
Sementara itu, Indah Gilang Pusparani, S.sos., MSc peneliti dan Mom of a Toddler (Ibu dari satu anak) juga mengatakan memang sebagai ibu ada banyak hal yang membuat kita insecure.
Terutama untuk para perempuan yang baru menyandang status barunya sebagai ibu.
"Seringkali Moms pasti mendengar omongan-omomgan orang sekitar yang mengomentari pola asuh kita," kata Indah.
"Misalnya, kenapa anaknya sudah tengkurap padahal belum waktunya? Atau kenapa anaknya digendong di depan, kenapa berat badannya menurun?" lanjutnya.
"Kalau kita tidak punya bekal ilmu parenting atau tidak ikut antenatal (kehamilan dan persalinan) class, wajar kita ragu atau merasa bersalah," ujar Indah.
Namun, Moms yang rajin mengikuti kelas parenting juga terkadang masih tetap insecure dengan dirinya sendiri karena penerapannya tidak berjalan dengan baik.
Baca Juga: Jangan Acuh, Begini Peran Suami Untuk Para Moms yang Mengalami Mom Shaming
"Kita harus bisa memaafkan diri sendiri bahwa kita itu manusia biasa bukan super women," kata Indah.
Kemudian Ayoe menyarankan, untuk mengatasi perasaan insecure tersebut cobalah belajar untuk mengenal diri sendiri dengan baik.
"Supaya kita bisa mengenal diri sendiri dengan baik, cobalah untuk pelan-pelan memperhatikan setiap tindakan, pikiran, dan perasaan kemudian coba untuk mengobservasinya lebih dalam," kata Ayoe.
"Ambilah jeda, cobalah untuk refleksikan lebih dalam seringkali kita terlalu sensitif pada isu tertentu dan langsung meledak dan marah-marah," lanjutnya.
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR