Terkadang, para laki-laki menyerahkan begitu saja pola pengasuhan anak terhadap ibunya.
Apabila pengasuhan tersebut tidak berjalan baik maka biasanya para suami justru protes dan memberikan kritik.
Padahal mengasuh dan mendidik anak bukan hanya tugas ibu saja melainkan tugas bersama.
Adanya gender dominan sendiri bisa membuat relasi antara suami, istri tidak seimbang.
Sehingga bisa memicu terjadinya Mom shaming.
"Itu pasti, karena gender dominan yang dimaksud adalah dominasi laki-laki apalagi Indonesia ini merupakan negara patriaki. Jadi, dominasi laki-laki terhadap perempuan adalah relasi antara hubungan suami, istri ini tidak seimbang jadi ini bisa jadi pemicu adanya Mom shaming,"
ungkap Rohika dalam wawancara khusus bersama Nakita, Rabu (13/4/2022).
Baca Juga: Jangan Acuh, Begini Peran Suami Untuk Para Moms yang Mengalami Mom Shaming
Peran Suami Terhadap Fenomena Mom Shaming
Seperti diketahui, support system sendiri sangat dibutuhkan ketika seorang ibu mendapatkan tindakan Mom shaming.
Karena biasanya, ketika mendapat tindakan Mom shaming para ibu akan merasa bersalah dan tidak percaya diri dengan pola asuh yang sudah dilakukannya selama ini.
Maka dari itu, peran suami sangat dibtuhkan untuk membuat para ibu menjadi lebih kuat.
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR