Nakita.id - Baru-baru ini publik dihebohkan dengan lahirnya seorang bayi dengan kepala dua.
Insiden ini lahir di India dan membuat para dokter tercengan.
Melansir Wartakota, bayi tersebut merupakan anak dari pasangan suami istri bernama Shaheen Khan dan Sohail.
Pasangan suami istri ini mulanya sangat berharap anak kembarnya lahir dengan sempurna.
Hingga pada 28 Maret 2022 lalu, Shaheen Khan melahirkan di Ratlam yang merupakan negara bagian Madhya Pradesh, India.
Shaheen Khan dan Sohali harus menelan pil pahit mendapati anaknya lahir dengan kondisi dua kepala, tiga tangan, dan dua jantung.
Melansir Daily Mail, kondisi yang dialami anak Shaheen Khan tersebut dikenal dengan nama parapagus dicephalic.
Parapagus dicephalic merupakan kondisi di mana dua bayi disatukan oleh satu batang tubuh.
Kondisi tersebut sering mengakibatkan lahir mati.
Kasus bayi berkepala dua tersebut termasuk kasus yang langka.
Ini mempengaruhi satu dari sejuta kelahiran.
Salah satu dokter yang bernama Dr. Lahoti, buka suara perihal kondisi tersebut.
"Kasus semacam ini jarang terjadi dan kondisi bayi masih belum pasti, terutama pada hari-hari awal," ungkap Dr. Lahoti.
"Karena itu, kami terus mengawasi mereka. Kami belum merencanakan operasi apa pun pada pasien," imbuhnya.
Melansir NCBI, sebanyak 60 persen kasus kembar siam parapagus dicephalic lahir mati atau meninggal segera setelah hidup.
Kasus kelahiran hidup sekitar 1 dari 200.000.
Biasanya, kasus kembar siam parapagus dicephalic bisa terdeteksi di USG pada usia kehamilan ke-15 minggu.
Kasus kembar siam merupakan kelainan bawaan.
Beberapa anomali kongenital dilaporkan pada kembar siam seperti anencephaly, anomali jantung, anomali gastrointestinal, bibir sumbing anomali urogenital, langit-langit mulut sumbing dan meningomyelocele lumbosakral.
Ada teori mengenai proses terbentuknya bayi kembar siam diantaranya teori fisi.
Teori fisi yang menyatakan bahwa kembar siam terjadi ketika sel telur yang dibuahi mulai membelah menjadi kembar identik.
Tetapi, entah bagaimana terputus selama proses tersebut dan berkembang menjadi dua individu yang terbentuk sebagian yang saling menempel.
Penyebab kembar siam lainnya yaitu ketika satu sel telur yang dibuahi membelah dan berkembang menjadi dua individu.
Delapan sampai duabelas hari setelah pembuahan, lapisan embrio yang akan membelah membentuk kembar monozigot.
Mulai berkembang menjadi organ dan struktur tertentu.
Ketika embrio membelah lebih lambat antara 13 sampai 15 hari setelah pembuahan, pemisahan berhenti sebelum prosesnya selesai sehingga kembaran yang dihasilkan menjadi siam.
Hingga kini, belum diketahui faktor risiko seseorang bisa melahirkan bayi kembar siam.
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR