dr. Bernie juga menyebut kalau ada orangtua yang terkadang bangga kalau misalnya anak usia prasekolah bisa mencari video di YouTube sendiri.
"Ya iyalah, ya. Otak dia tuh seperti kertas putih, kemudian kita kasih pensil. Pensilnya mau disuruh gambar apa itu terserah, apa yang kita kasih," terangnya.
"Jadi, kalau kita kasihnya gadget, maka otak tadi kan sangat pesat ya untuk berkembangnya di awal kehidupan. Maka, dia akan cepat mempelajari tentang gadget-nya," lanjutnya.
Padahal, menurut dr. Bernie, seharusnya yang dipelajari anak usia prasekolah adalah berinteraksi dengan keluarganya.
Apabila orangtua bingung, dr. Bernie menyarankan untuk segera pergi ke tenaga kesehatan saja.
"Untuk memastikan apakah memang ini hanya sekadar efek TV terlalu banyak," ujar dr. Bernie.
"Sebenarnya, kalau efek TV terlalu banyak tidak menyebabkan autis, tetapi gejalanya saja mirip gitu, ya. Jadi, harus dipastikan dulu, ini memang gangguan perilaku atau bukan," tutupnya.
BERITA POPULER: Kondisi Lolly Anak Nikita Mirzani Membaik hingga Vadel Badjideh Sakit Pas Mau Diperiksa Polisi
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR