Nakita.id - Banyak orangtua kesulitan membedakan gumoh dengan muntah.
Sebagian besar muntah bayi merupakan hal yang tidak karenanya perlu diwaspadai.
Muntah memiliki gejala dan atau disebut Gastrointestinal Reflux Disease (GERD).
BCA JUGA: Jangan Panik Saat Bayi Gumoh, Ini Hal yang Wajib Moms Lakukan!
GERD memerlukan pemeriksaan oleh dokter karena bisa menyebabkan penurunan berat badan bayi, bayi rewel, tidak nafsu makan, dan gangguan napas.
Berbeda dengan gumoh muntah abnormal bisa dikenali da berbagai kondisi berikut:
1. Saat muntah, bayi tampak mengalami usaha untuk mengeluarkan sesuatu dari lambungnya.
BACA JUGA: 5 Bahaya Lemak Trans yang Tak Terduga, No. 5 Bahaya Banget Moms!
2. Bayi tampak mengedan, kesakitan, tidak nyaman atau rewel.
3. Terjadi dengan frekuensi sering, volume banyak, dan disertai gejala lain seperti mencret, demam, dan kembung.
4. Muntah berwarna kuning atau hijau dan dikeluarkan secara menyembur.
5. Muntah hijau yang tiba-tiba dibulan pertama setelah kelahiran mayoritas disebabkan oleh malrotasi dan volvulus (cacat bawaan pada proses pembentukan usus).
6. Terjadi dehidrasi, gejala bayi dehidrasi antara lain mata tampak cekung, tidak ada air mata saat menangis, dan urin berkurang.
BACA JUGA: Fairuz A Rafiq Pamer Ngemil Anggur Saat Hamil, Ini Manfaatnya Bagi Kehamilan
7. Mengalami pembengkakan pada perut.
Muntah lebih dari sekali setelah kepalanya terbentur.
8. Muntah hebat secar yerus menerus.
Kulit dan mata bayi menguning.
9. Pada mulutnya terdapat darah.
Sedangkan gumoh adalah sebagian susu yang keluar saat atau setelah bayi menyusu.
Kriteria gumoh yang normal adalah:
BACA JUGA: Hindari Banyak Minum Agar Luka Usai Melahirkan Cepat Sembuh?
1. Gumoh sering ditemui pada bayi sampai usia 1 tahun.
2. Volume susu yang keluar umumnya sebanyak 1-2 sendok makan.
3. Bayi tidak tersedak.
4. Bayi tidak menunjukkan gejala sakit, terlihat aktif, nyaman, dan berat badannya meningkat sesuai grafik pertumbuhan.
5. Sebagian besar gumoh pada bayi sehat berlangsung kurang dari 3 menit, terjadi setelah makan, dan tidak bergejala.
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR