Nakita.id - Perilaku buruk seperti bullying memang kerap terjadi di lingkungan masyarakat.
Tak hanya pada orang dewasa saja, kasus bullying juga sering menimpa kepada anak-anak.
Terlebih pada anak berkebutuhan khusus (ABK) yang sangan rentan menjadi korban bullying karena dianggap sebelah mata oleh sebagian orang.
Biasanya bullying dilakukan oleh seseorang (pelaku) dengan memperlakukan tindakan yang tidak baik sehingga membuat korban menjadi menderita dan tidak berdaya.
Untuk mencegah maraknya kasus bullying membuat Adrian selaku Kepala Sekolah Home Schooling Special Needs (HSSN) Piramida membentuk sebuah komunitas yang bernamakan Komunitas ABK Piramida.
Komunitas ini sengaja dibentuk guna menyadarkan masyarakat untuk bisa bersosialisasi dengan anak berkebutuhan khusus dan saling menghormati satu sama lain.
Dalam wawancara ekslusif bersama Nakita.id, Jumat (5/11/2021), Adrian menuturkan jika komunitas tersebut sengaja dibangun untuk mencegah bullying yang kerap terjadi pada anak berkebutuhan khusus.
Adrian menuturkan jika Komunitas ABK Piramida telah didirikannya sejak tahun 2019 lalu yang pertama kali dilaksanakan di Bogor.
"Komunitas ABK Piramida itu komunitas berkebutuhan khusus yang didirikan sejak tahun 2019," ucap Adrian dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id.
Adrian juga mengatakan jika pembentukan komunitas ABK Piramida dilakukan agar masyarakat khususnya para pelajar untuk tidak mendiskriminasi pada anak berkebutuhan khusus.
"Mensosialisasikan ABK pada tingkat remaja usia sekolah seperti SD, SMP, dan juga SMA," sambungnya.
Pembentukan komunitas ini berfokus agar setiap orang bisa memiliki sikap kepeduliannya para anak berkebutuhan khusus yang memang berada di sekitar masyarakat.
Adrian juga berharap dengan dibangunnya komunitas ABK Piramida membuat masyarakat memiliki rasa peduli khususnya bagi anak berkebutuhan khusus yang ada di ruang lingkup sekolah.
"Menumbuhkan empati dan memberikan dukungan penuh kepada siswa ABK yang berada di sekolah," tutur Adrian.
Anak berkebutuhan khusus memiliki banyak perbedaan baik secara fisik, emosional, dan tumbuh kembangnya dibandingkan anak seusianya yang normal.
Perbedaan inilah yang membuat anak berkebutuhan khusus rentan mengalami diskriminasi.
Terlebih, tak semua orang masih belum memahami bagaimana memperlakukan dan menumbuhkembangkan anak berkebutuhan khusus.
Masih banyak sebagian masyarakat yang menilai jika anak berkebutuhan khusus hanyalah sosok yang tak sempurna dan mengalami kondisi yang cacat.
Dengan dibentuknya komunitas ABK Piramida diharapkan agar tetap bisa memberikan dukungan penuh untuk para anak berkebutuhan khusus.
Sehingga anak berkebutuhan khusus tetap bisa mendapatkan hak-haknya dan tak ada penilaian yang buruk bagi anak berkebutuhan khusus baik di sekolah maupun di tempat mereka tinggal.
"Mencegah diskriminasi dan bullying pada ABK baik di lingkungan sekolah maupun di masyarakat," pungkas Adrian.
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR