Nakita.id – Kejadian kekerasan di dunia pendidikan kembali terjadi.
Seorang murid di SMP Darussalam, Kecamatan Pontianak Timur, berinisial NF menganiaya gurunya sendiri, Nuzul Kurniawati.
Peristiwa kelam itu terjadi pada Rabu (7/3/2018) pukul 10.00 WIB, saat proses belajar mengajar sedang berlangsung.
BACA JUGA:7 Hal Yang Membuat Pria Tidak Bahagia dan Meninggalkan Pasangannya
Dilansir dari Kompas.com, Kepala Sekolah SMP Darussalam, Ahmad Bustomi menceritakan kronologi kejadian.
Ketika mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di kelas VIII tengah berlangsung, NF justru sedang asyik bermain HP.
Seorang guru Sejarah Kebudayaan Islam mencoba menegurnya, namun tidak berhasil.
Lalu, sang guru masuk ke ruang guru sambil menangis karena tidak bisa menasihati NF.
“Teguran sang guru itu tidak dihiraukan pelaku, mungkin karena kesal tidak dihargai dan sedih, guru itu kemudian masuk kantor guru," ujar Bustomi, Kamis (8/3/2018) siang.
BACA JUGA:Peduli pada Pendidikan, Ini Pesan Andhika Pratama untuk Guru Zaman Now
Nuzul yang melihat rekannya menangis, mengambil inisiatif untuk menegur NF secara langsung.
Ia mencoba menegur NF dengan merebut HP dari tangan NF.
Merasa tidak terima, NF justru memukul Nuzul menggunakan kursi plastik.
Karena syok dan kesakitan, tak sengaja Nuzul menjatuhkan HP NF ke lantai.
Terkejut karena HP-nya jatuh, NF mengambil HP-nya lalu kemudian melemparkan ke arah sang guru dan tepat mengenai leher.
BACA JUGA:Cari Tahu Kepribadian Moms dari Garis Tangan, Termasuk yang Bijak atau Mudah Menyerah?
Korban langsung dilarikan ke rumah sakit dan menjalani perawatan intensif di RS Soedarso.
Terdapat cedera di telinga korban akibat pukulan dari kursi dan lemparan ponsel NF.
“Pelaku sudah dipanggil dan dikasih nasihat. Pihak keluarga korban juga sudah bertemu dengan pelaku, dan pelaku juga sudah meminta maaf," ungkap Bustomi.
Peristiwa ini sedang dalam penyelidikan polisi.
Meski begitu, pihak sekolah mengaku masalah ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR