Nakita.id - Waspadai agar tidak semakin buruk, Moms harus merawat skin barrier atau lapisan terluar kulit wajah mulai sekarang.
Merawat kulit memang sebaiknya dilakukan sedini mungkin.
Meski demikian, perawatan kulit harus dilakukan secara bertahap dan tidak boleh asal-asalan.
Pasalnya, pemakaian produk skincare yang tidak benar dapat merusak lapisan kulit terluar atau pelindung kulit alami (skin barrier).
Pelindung alami kulit ini bekerja dengan menahan faktor eksternal yang berpotensi merusak kulit.
Sebut saja debut dan polutan.
Melansir dari Kompas.com, dr. Arini Widodo Sp. KK menjelaskan mengenai skin barrier dan fungsinya.
Ia menjelaskan kalau skin barrier yang bagus akan melindungi kulit dari berbagai gangguan.
“Kalau skin barrier kita bagus, semua enggak akan masuk ke kulit,” paparnya.
Salah satu hal yang bisa merusak skin barrier adalah pemakaian skincare yang tidak benar dan sering bergonta-ganti.
Hal yang bisa merusak skin barier contohnya mencuci wajah berlebihan, over scrubbing, atau over eksfoliasi.
Dia juga menambahkan kalau skincare yang digunakan harus sesuai dengan kondisi dan tipe kulit masing-masing.
“Untuk menghindari efek yang tidak diinginkan, dapat melakukan skin test pada kulit dulu pada kulit sebagian kecil, dan diamati dalam 1-2 hari. Apabila tidak ada masalah seperti iritasi, atau radang, baru dapat dicoba,” jelas dr. Arini.
Ia juga menambahkan kalau kalian bisa menjaga skin barrier dengan memakai pelembab sesuai jenis kulit, memakai tabir surya serta menggunakan pembersih wajah yang ramah di kulit.
“Bahan aktif yang sudah memiliki label BPOM secara umum aman, akan tetapi harus digunakan sesuai anjuran, dan perlahan-lahan,” tuturnya.
Sementara itu, dr. Arini menjelaskan cara memperbaiki skin barrier yang sudah rusak.
Ia memaparkan kalau kulit sebenarnya memiliki kemampuan untuk memperbaiki dirinya sendiri.
Tapi kita bisa mengoptimalkannya dengan menjaga kelembapan kulit.
“Tergantung masalahnya apa, bila acne, gunakan bahan aktif untuk menganggulangi ini, bila iritasi misalnya bisa gunakan bahan yang melembabkan, apabila kering misalnya bisa gunakan yang melembabkan,” katanya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR